Seperti diumumkan oleh Menteri ESDM Sudirman Said didampingi Seskab Pramono Anung saat memberikan penjelasan harga baru energi, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/10) bahwa harga baru solar yang semalam diumumkan turun dari Rp 6.900/liter menjadi Rp 6.700/liter baru akan berlaku pada Sabtu (10/10) mendatang, atau tiga hari pengumuman Paket Kebijakan Tahap Ketiga oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, di Jakarta.
“Solar turun 200 rupiah dari 6.900 menjadi 6.700 berlaku mulai tiga hari setelah pengumuman ini (Rabu, 7/10). Jadi, kita kasih kesempatan karena biasanya turun itu memerlukan persiapan logistik,” kata Sudirman Said kepada wartawan di kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/10) petang seperti disiarkan dalam laman Sekretariat Kabinet.
Menteri ESDM juga menyampaikan, harga avtur internasional turun 5,33% atau kira-kira 10 sen per dollar AS, namun untuk domestik turun 15%. Mengenai lebih kecil turunnya harga Avtur di dalam negeri ini, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, karena pemerintah punya tugas yang memang harus meng-create seluruh bandara termasuk bandara perintis sementara pemain internasional hanya fokus kepada bandara besar.
“Jadi, di sini Pertamina memberikan diskon penurunan lebih besar untuk yang internasional sementara untuk yang 1,4%,” jelas Sudirman.
Untuk harga elpiji (LPG) 12 kilogram, menurut Sudirman, turun 4,72%, dari Rp 141.000/tabung menjadi Rp 134.300, dan berlaku sejak 16 September lalu.
Kemudian Pertamax turun 2,7%, dari Rp 9.250 menjadi Rp 9.000, berlaku sejak 1 Oktober. Pertalite walaupun masih harga diskon, tetapi Pertamina memberi turun harga Rp 100 atau 1,2%, dari Rp 8.400 menjadi Rp 8.300.
Menurut Menteri ESDM Sudirman Said, apabila nanti terjadi proses efisiensi terus dan nanti rupiah terus membaik kemudian harga minyak Indonesia (ICP) mengalami kestabilan, maka Pertamina bisa menyesuaikan sesuai harga keekonomian.(jwt/setkab)