• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 6 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Pertumbuhan Industri Tekstil Menurun Akibat Barang Impor Ilegal

Oktober 8, 2015
in Berita
70
SHARES
537
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT
Ilustrasi
Ilustrasi

ChanelMuslim.com – Masuknya produk impor secara ilegal berdampak pada menurunnya pangsa pasar produk tekstil dalam negeri. Seperti yang diungkapkan oleh Ade Sudrajat selaku Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesian(API).

“Pangsa pasar domestik dari industri tekstil nasional tinggal 30% dari yang tadinya 60% (2010). Artinya, jelas Ade,  dalam kurun waktu 5 tahun kita sudah mengalami penurunan akibat masuknya barang barang ilegal ke dalam negeri,” ungkapnya usai melakukan pertemuan dengan Presiden didampingi Menteri Perindutrian Saleh Husin.

Karena itu, para pengurus API berharap pemerintah bisa memberikan adanya potongan ongkos dari sisi energy, baik dari bahan bakar minyak (BBM), gas, listrik dan lainnya.

Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin menjelaskan, pertemuan itu dimaksudkan untuk membahas tentang permasalahan di industri tekstil guna meningkatkan iklim produksi tekstil di Indonesia.

Ia menegaskan, pemerintah ingin agar industri tekstil kita dapat terus eksis dan bisa terus meningkatkan produktifitasnya.

Diakui Menperin, dalam pertemuan tersebut para pengusaha tekstil mengeluhkan banjirnya pakaian impor yang masuk secara illegal. Menperin menilai, permasalahan ini harus diatasi bersama.

“Dari mendengar keluhan-keluhan mereka kita harap hal ini dapat menyelesaikannya,” jelas Saleh.

Kondisi Sulit

Sementara itu Ketua API Ade Sudrajat mengemukakan,  kondisi saat ini sangat sulit bagi pengusaha karena pasar domestik yang dipenuhi oleh barang impor, apalagi masih ditambah masuknya barang impor secara ilegal.

“Dengan harga yang lebih rendah (tekstil impor) dari harga pasar tentu saja ini menurunkan daya saing bagi pengusaha,” jelas Ade.

Menurut Ade, API berharap adanya penutupan kran impor tekstil secara illegal sehingga bisa meningkatkan daya saing pengusaha lokal, dan tentu saja membuka peluang merambah pasar luar negeri.

Dalam kesempatan itu, API menyambut kabar gembira mengenai upaya perluasan pasar ekspor tekstil nasional yang kini sedang digarap oleh pemerintahan Presiden Jokowi.

“Tentu hal ini disampaikan dengan gembira teman-teman dari industri tekstil,” ujarnya.

Ade menjelaskan, saat ini pangsa pasar domestik dari industri tekstil nasional tinggal 30% dari yang tadinya 60% (2010). Artinya, jelas Ade,  dalam kurun waktu 5 tahun kita sudah mengalami penurunan akibat masuknya barang barang ilegal ke dalam negeri.

Karena itu, para pengurus API berharap pemerintah bisa memberikan adanya potongan ongkos dari sisi energy, baik dari bahan bakar minyak (BBM), gas, listrik dan lainnya.

Saat ini, lanjut Ade, ada sekitar 2.738.000 tenaga kerja yang diserap langsung oleh industri tekstil nasional, atau masih dibawah 2%. Namun menurutnya,  seyogyanya industri ini tumbuh.

“Nah itu tadi caranya menghambat masuknya produk- produk ilegal masuk ke Indonesia karena pangsa pasar kita kan direbut oleh mereka, karena yang terjadi mereka tidak membayar bea masuk barang jadi tidak ada pajak. Itu yang menyebabkan persaingan tidak sehat,” jelas Ade.(setkab)

 

ChanelMuslim.com – Masuknya produk impor secara ilegal berdampak pada menurunnya pangsa pasar produk tekstil dalam negeri. Seperti yang diungkapkan oleh Ade Sudrajat selaku Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesian(API).

“Pangsa pasar domestik dari industri tekstil nasional tinggal 30% dari yang tadinya 60% (2010). Artinya, jelas Ade,  dalam kurun waktu 5 tahun kita sudah mengalami penurunan akibat masuknya barang barang ilegal ke dalam negeri,” ungkapnya usai melakukan pertemuan dengan Presiden didampingi Menteri Perindutrian Saleh Husin.

Karena itu, para pengurus API berharap pemerintah bisa memberikan adanya potongan ongkos dari sisi energy, baik dari bahan bakar minyak (BBM), gas, listrik dan lainnya.

Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin menjelaskan, pertemuan itu dimaksudkan untuk membahas tentang permasalahan di industri tekstil guna meningkatkan iklim produksi tekstil di Indonesia.

Ia menegaskan, pemerintah ingin agar industri tekstil kita dapat terus eksis dan bisa terus meningkatkan produktifitasnya.

Diakui Menperin, dalam pertemuan tersebut para pengusaha tekstil mengeluhkan banjirnya pakaian impor yang masuk secara illegal. Menperin menilai, permasalahan ini harus diatasi bersama.

“Dari mendengar keluhan-keluhan mereka kita harap hal ini dapat menyelesaikannya,” jelas Saleh.

Kondisi Sulit

Sementara itu Ketua API Ade Sudrajat mengemukakan,  kondisi saat ini sangat sulit bagi pengusaha karena pasar domestik yang dipenuhi oleh barang impor, apalagi masih ditambah masuknya barang impor secara ilegal.

“Dengan harga yang lebih rendah (tekstil impor) dari harga pasar tentu saja ini menurunkan daya saing bagi pengusaha,” jelas Ade.

Menurut Ade, API berharap adanya penutupan kran impor tekstil secara illegal sehingga bisa meningkatkan daya saing pengusaha lokal, dan tentu saja membuka peluang merambah pasar luar negeri.

Dalam kesempatan itu, API menyambut kabar gembira mengenai upaya perluasan pasar ekspor tekstil nasional yang kini sedang digarap oleh pemerintahan Presiden Jokowi.

“Tentu hal ini disampaikan dengan gembira teman-teman dari industri tekstil,” ujarnya.

Ade menjelaskan, saat ini pangsa pasar domestik dari industri tekstil nasional tinggal 30% dari yang tadinya 60% (2010). Artinya, jelas Ade,  dalam kurun waktu 5 tahun kita sudah mengalami penurunan akibat masuknya barang barang ilegal ke dalam negeri.

Karena itu, para pengurus API berharap pemerintah bisa memberikan adanya potongan ongkos dari sisi energy, baik dari bahan bakar minyak (BBM), gas, listrik dan lainnya.

Saat ini, lanjut Ade, ada sekitar 2.738.000 tenaga kerja yang diserap langsung oleh industri tekstil nasional, atau masih dibawah 2%. Namun menurutnya,  seyogyanya industri ini tumbuh.

“Nah itu tadi caranya menghambat masuknya produk- produk ilegal masuk ke Indonesia karena pangsa pasar kita kan direbut oleh mereka, karena yang terjadi mereka tidak membayar bea masuk barang jadi tidak ada pajak. Itu yang menyebabkan persaingan tidak sehat,” jelas Ade.(setkab)

 

 

 

 

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Solusi Fahri Hamzah Untuk Atasi Masalah Kabut Asap

Next Post

Mulai Sabtu , Harga Solar Turun

Next Post

Mulai Sabtu , Harga Solar Turun

Pemerintah Terima 3 Pesawat Bantuan Singapura

Undang Investor, Aceh Promosikan Syariat Islam di Pekan Inovasi

  • Tutorial Pashmina Simpel Bahan Jersey

    Tutorial Pashmina Simpel Bahan Jersey

    167 shares
    Share 67 Tweet 42
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3173 shares
    Share 1269 Tweet 793
  • Kreasikan Rayakan Milad ke-3: Merajut Cinta untuk UMKM dan Palestina

    74 shares
    Share 30 Tweet 19
  • Menteri Tenaga Kerja: Salimah Harus Posisikan Diri untuk Majukan Generasi Muda

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1542 shares
    Share 617 Tweet 386
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5108 shares
    Share 2043 Tweet 1277
  • Gading Paradise Kebumen Menghadirkan Wisata ala Eropa

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Berkat Sajian Sate Maranggi, Alfan Musthafa Raih Gelar Queensland Chef of the Year 2025 di Australia

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Ada Apa dengan Sudan

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Khalid bin Yazid, Filsuf Pertama dalam Islam

    427 shares
    Share 171 Tweet 107
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga