Chanelmuslim.com – Gelandang Arsenal Mesut Ozil menyatakan tidak akan lagi memperkuat tim nasional sepokbola Jerman. Pernyataan ini ia keluarkan setelah perlakuan "rasisme" yang ia hadapi di Jerman atas asal-usulnya di Turki.
Pemain berusia 29 tahun itu dikritik setelah difoto dengan presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di sebuah acara di London pada bulan Mei. Ia mengatakan telah meneriman surat berisi kebencian dan ancaman. Ia juga disalahkan atas kekalahan Jerman di Piala Dunia yang baru saja usai.
"Saya orang Jerman ketika kami (Jerman) menang, tetapi saya menjadi seorang imigran ketika kami kalah," kata Ozil.
Dalam pernyataan panjang yang diposting di media sosial, Ozil merasa tidak diterima di masyarakat Jerman meskipun ia ikut membayar pajak, ikut memberi donasi , dan menjadi pemenang Piala Dunia.
"Dengan berat hati dan dengan banyak pertimbangan terkait peristiwa baru-baru ini, saya tidak akan lagi bermain untuk Jerman di tingkat internasional sementara saya masih mengalami rasisme dan tidak dihormati," kata Ozil.
"Saya dulu memakai seragam Jerman dengan kebanggaan dan kegembiraan, tapi sekarang saya tidak lagi merasakan itu. Saya merasa tidak diinginkan dan berpikir bahwa apa yang telah saya capai sejak debut internasional saya pada tahun 2009 telah dilupakan."
Ozil adalah generasi ketiga Turki-Jerman yang lahir di Gelsenkirchen dan merupakan anggota kunci dari tim pemenang Piala Dunia 2014 negaranya. Ia telah terpilih sebagai The National Team's player of the year sebanyak lima kali sejak 2011 oleh para fan di negaranya.
Ozil bertemu Erdogan pada Mei lalu bersama rekan sesama pemain internasional Jerman Ilkay Gundogan, pemain Manchester City yang juga keturunan Turki. Ozil mengatakan dia dan Gundogan berbicara tentang sepak bola dengan presiden Turki, Erdogan.
Setelah itu, foto-foto dirilis oleh Partai AK, partai yang memerintah Turki menjelang pemilu di negara itu. Kemudian Pemilu dimenangkan oleh Erdogan dari Partai Ak.
Banyak politisi Jerman mempertanyakan loyalitas Ozil dan Gundogan terhadap nilai-nilai demokrasi Jerman. Jerman sebelumnya mengecam tindakan pemimpin Turki dalam menghadapi perbedaan pendapat dalam politik menyusul kudeta yang gagal.
Gundogan kemudian mengeluarkan pernyataan di mana ia mengatakan jika ia "menghormati nilai-nilai Jerman 100%" dan foto tersebut tidak pernah dimaksudkan sebagai dukungan politik.
Para pemain yang terlihat di dalam foto tersebut memang bertemu dengan presiden FA Jerman untuk menjelaskan gambar itu. Ozil sendiri belum mengeluarkan pernyataan publik tentang masalah tersebut sampai hari Minggu.
Ia mengatakan bahwa Erdogan juga bertemu dengan Ratu dan Perdana Menteri Theresa May ketika di Inggris dan ia juga berkata akan jadi "tidak menghormati nenek moyangnya" jika ia tidak berpose untuk foto dengan presiden Turki.
"Itu bukan tentang politik atau pemilihan, itu tentang saya yang harus menghormati pemimpin tertinggi dari negara asal keluarga saya," tambahnya. (MAY)