HINA Chowdary, seorang paramedis yang baru lulus memiliki misi untuk menginspirasi lebih banyak wanita Muslimah untuk bergabung dengan profesi tersebut.
Dalam dunia yang semakin maju, peran perempuan dalam berbagai profesi kian menonjol. Salah satu profesi yang kini semakin banyak diminati oleh wanita Muslimah adalah paramedis.
Dengan dedikasi dan keberaniannya, seorang paramedis Muslimah telah menjadi inspirasi bagi banyak wanita untuk menekuni profesi ini.
Kisahnya bukan hanya tentang menjalankan tugas kemanusiaan, tetapi juga tentang memecahkan stereotip dan membuktikan bahwa wanita Muslimah mampu berkontribusi secara signifikan di bidang kesehatan.
Baca juga: Wanita Muslim Dinobatkan sebagai Warga Muda Terbaik Buxton Tahun Ini
Seorang Paramedis Menginspirasi Banyak Wanita Muslimah untuk Menekuni Profesi
Dikutip dari aboutislam.net, Lulus dari University of Central Lancashire dengan gelar dalam ilmu paramedis, Hina akan segera bekerja untuk North West Ambulance Service di East Lancashire.
Perjalanan Hina disorot dalam sebuah episode serial dokumenter BBC We Are England, di mana ia berbagi pengalamannya sebagai mahasiswa paramedis.
“Saya ingin menunjukkan bahwa perempuan yang mirip saya bisa menjadi paramedic. Saya tinggal di komunitas yang beragam, tetapi hal ini belum tentu tercermin dalam profesi saya”, ujar Hina.
Wanita muda Muslim sering kali menjalani gaya hidup yang terlindungi sehingga terjun ke dalam karier yang tidak dapat diprediksi dan berada di garis depan perawatan pasien bukanlah hal yang lumrah.
Dengan mengambil bagian dalam dokumenter BBC dan berbagi cerita, dirinya ingin menantang stereotip dan menunjukkan bahwa mampu dan ingin memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hina, yang sebelumnya bekerja sebagai asisten perawatan, terinspirasi untuk menjadi paramedis setelah bertemu dengan para profesional di bidang tersebut.
Pengalaman kuliahnya termasuk berpartisipasi dalam latihan simulasi trauma yang memperkuat hasratnya terhadap pekerjaan tersebut.
Memulai perannya pada bulan November, Hina merenungkan perjalanannya dengan menyatakan, “Dalam agama saya, kita diajarkan bahwa menyelamatkan nyawa berarti menyelamatkan seluruh umat manusia dan itulah motto hidup saya.” [Din]