ChanelMuslim.com – Bertujuan untuk melindungi jamaah dari teriknya matahari, ratusan payung raksasa akan dipasang di pelataran Masjidil Haram di kota suci Makkah sebagai bagian dari pelayanan yang disediakan di tempat suci Islam tersebut.
“Kami telah memutuskan untuk memasang lebih dari 300 payung raksasa di halaman Masjidil Haram termasuk daerah yang baru dikembangkan,” ujar Sheikh Abdul Rahman Al Sudais, kepala Kepresidenan untuk Dua Masjid Suci, mengatakan kepada Arab News pada hari Senin kemarin (15/12/2014).
Sekitar 300 payung akan menutup hampir 275.000 meter persegi ruang terbuka di sekitar Masjidil Haram dan telah disetujui oleh Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah.
Payung baru ini mirip dengan yang ada di Masjid Nabawi di Madinah yang jumlahnya sebanyak 250 payung.
Dibuka setiap pagi, payung akan terus terbuka hingga malam hari. Payung diharapkan dapat mencegah radiasi berbahaya sinar matahari selama musim panas. Dan payung akan ditutup pada pagi hari di musim dingin untuk memungkinkan masuknya sinar matahari, dan dibuka pada malam hari untuk mempertahankan suhu panas.
Sementara itu, Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci membagikan 60.000 payung kepada para peziarah dan pekerja di Masjidil Haram pada hari Selasa kemarin untuk perlindungan dari sinar matahari dan panas selama Tawaf Al-Ifadah.
Baca juga: Festival Payung Adaptability 2020, SANTOON Usung Tema Budaya Milenial Betawi
Masjidil Haram akan Dilengkapi 300 Payung Raksasa
Direktur Jenderal Departemen Pelayanan Sosial Kepresidenan Jenderal Janadi bin Ali Madkhali mengatakan, kepresidenan ingin menjaga keselamatan pengunjung dan jamaah haji bersama dengan staf keamanan dan petugas kesehatan di Masjidil Haram.
Sebelumnya, Otoritas Arab Saudi mengeluarkan peringatan cuaca baru yang memperkirakan visibilitas rendah, gelombang panas tinggi dan suhu mendekati 50 derajat Celcius di kota Makkah.
Menurut Pusat Metrologi Nasional Arab Saudi (NCM), suhu dapat mencapai hingga 48 derajat Celcius.
“Langit diperkirakan berawan sebagian dan mungkin termasuk awan petir di atas Jazan dan Asir, dan dapat meluas ke Al-Baha,” ungkap pernyataan NCM.
Kepresidenan dan otoritas terkait lainnya juga mengatur masuknya jamaah ke Masjidil Haram melalui pintu khusus untuk setiap kelompok peziarah, dan sesuai dengan langkah-langkah pencegahan tertinggi dan penerapan jarak fisik, saat melakukan Tawaf di sekitar Ka’bah Suci, yang berkontribusi pada kelancaran dan fasilitasi pergerakan jamaah.
Kepresidenan juga telah mengintensifkan pekerjaan pada robot kecerdasan buatan (AI) untuk sterilisasi, pengendalian epidemi dan distribusi air Zamzam di Masjidil Haram.[af/onislam]