ChanelMuslim.com – Selasa (4/2/2020) bertempat di ruang Abdul Muis, Komplek DPR RI Senayan, Jakarta, Mardani Ali Sera mengadakan launching buku #KamiOposisi.
Hadir tiga narasumber untuk membahas buku ini, yaitu Hidayat Nur Wahid, Haris Azhar, Sandiaga Uno, dan Rocky Gerung.
Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa oposisi itu diperlukan untuk menjaga harkat dan martabat bangsa Indonesia.
“Dari sisi MPR, buku ini mencerahkan kembali terkait NKRI. Dulu, melalui oposisi, Indonesia terselamatkan. Sekarang, selalu teriak NKRI harga mati namun menyudutkan umat Islam,” kata Hidayat.
Hidayat menambahkan, oposisi diperlukan untuk menjaga harkat dan martabat bangsa Indonesia.
“Oposisi yang bukan asal beda dan asal menyalahkan. Satu sikap dalam rangka menghadirkan negara yang demokratis. Kami ingin menghadirkan politik rasional. Yaitu, kalau Anda menang, Anda yang memimpin. Kalau kalah, tentunya kami tidak memimpin,” tambahnya.
[gambar2]
Hidayat juga mengatakan bahwa buku ini ingin menyelamatkan kepercayaan publik tentang demokrasi, dan tetap menjadikan Jakarta sebagai Ibukota Indonesia.
Setelah itu, Mardani Ali Sera menyelingi acara dengan penandatanganan kaos putih bertuliskan #KamiOposisi yang ditandatangani oleh para narasumber. Nantinya, kaos tersebut akan dilelang secara online dan didonasikan untuk korban banjir Jakarta dan Banten.
[gambar1]
“Jadi oposisi enak kalau cuma teriak-teriak. Tapi, yang ingin kita gaungkan adalah opini yang santun dan beradab,” ujar Mardani Ali Sera membuka diskusi.
Pendapat dari Haris Azhar terkait buku ini adalah bahasanya yang teoritis namun mudah dipahami. Selain itu, buku ini cukup adil untuk bersikap sebagai oposisi.
“Bukan orang kalah bertarung, lalu bikin buku. Bahasanya teoritis dan mudah dipahami. Buku ini cukup adil. Oposisi ini adalah bentuk jadi-jadian dari partisipasi politik. Catatan keras soal hari ini adalah siapa yang boleh berpartisipasi dan siapa yang tidak. Pesan untuk oposisi, bukan sekadar berbeda. Bisa atau tidak masuk ke lapisan bawang merah. Pedih, tetapi, menyehatkan,” ujar Haris Azhar.
Pendapat Sandiaga Uno adalah mudah-mudahan buku ini bisa menjadi tuntunan dalam bermasyarakat dan bernegara dengan baik.
“Selain itu, buku ini mengajak kita untuk melihat hal-hal yang konkrit yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah. Intinya, buku ini mewakili kita semua,” kata Sandi Uno.
Sementara itu, Rocky Gerung berujar bahwa beroposisi berarti bertanding ulang. Fungsi oposisi adalah fungsi mulia.
“Karena memang oposisi harus smart. Dalam berpolitik tidak perlu bersopan-sopanan. Tidak ada urusan dengan sopan santun. Urusannya dengan kebijakannya masuk akal atau tidak,” tambah Rocky.
Buku ini, menurut Rocky, mengembalikan arti dasar oposisi.
“Demokrasi di dalam dirinya adalah oposisi. Beri kesempatan pada pikiran alternatif dengan kemampuan argumentasi. Dengan adanya oposisi, harapan bangsa Indonesia terjamin,” kata Rocky Gerung.
Buku #KamiOposisi karya Mardani Ali Sera bisa didapatkan secara online melalui rmbooks.id.[ind/Camus]