Berupaya menjelaskan Islam kepada rekan-rekan mereka, Himpunan Mahasiswa Muslim (MSA) di Universitas Toronto menggelar acara yang bertajuk ‘Pekan Kesadaran Islam’. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menyuarakan suara mahasiswa Muslim dalam melawan kejahatan kebencian dan sentimen anti-Muslim.
“Selama sesi di Parlemen, Perdana Menteri Stephen Harper secara tidak langsung menyebut Islam sebagai budaya yang anti-perempuan dan hal ini justru pertanda kebangkitan Islamofobia yang bisa kita saksikan di Kanada,” ujar Bushra Nassab, seorang mahasiswa Muslim, kepada The Varsity.
Menegaskan bahwa ‘Pekan Kesadaran Islam’ kali ini lebih berbobot daripada acara sebelumnya, ia menambahkan, “Kegiatan ini penting bahwa kita memiliki seminggu untuk menunjukkan kepada non-Muslim apa Islam yang sebenarnya.”
“Kami perlu menunjukkan kepada orang-orang bahwa agama Islam sebenarnya agama damai, dan kita tidak boleh menentukan persepsi kita tentang Islam berdasarkan apa yang terlihat seperti kelompok ISIS lakukan – yang pasti hal itu tidak mewakili Islam,” tambahnya.
Tahun ini, acara ini diadakan di bawah tagar #WithMuslims dan #AgainstHate, yang dirancang untuk mencerminkan seminggu mempromosikan kesadaran pengetahuan dan prinsip-prinsip Islam.
Tagar ini digunakan dalam upaya untuk memfasilitasi percakapan online untuk memanggil berbagai bentuk kebencian yang terlihat di kampus, termasuk Islamofobia, xenofobia, rasisme, dan anti-Semitisme.
Menurut Dalia Hashim, wakil presiden MSA, acara ‘Pekan Kesadaran Islam’ mendorong mahasiswa di Universitas Toronto untuk terlibat dengan mahasiswa Muslim dan belajar tentang agama Islam melalui Muslim daripada melalui media.[af/onislam]