SUDAN telah dilanda wabah kolera yang telah menewaskan hampir dua lusin orang dan membuat ratusan lainnya sakit dalam beberapa minggu terakhir.
Dikutip dari Aljazeera.com, Menteri Kesehatan Haitham Mohamed Ibrahim mengatakan bahwa setidaknya 22 orang telah meninggal karena penyakit tersebut, dan setidaknya 354 kasus kolera yang dikonfirmasi telah terdeteksi di seluruh negara yang dilanda perang itu dalam beberapa minggu terakhir.
Baca juga: Banjir Menghambat Bantuan ke Daerah-daerah yang Dilanda Kelaparan di Sudan
Sudan Dilanda Wabah Kolera Menewaskan Sedikitnya 22 Orang
Dirinya mengumumkan adanya epidemi kolera di Sudan dan menyatakan bahwa wabah tersebut terjadi disebabkan oleh kondisi cuaca dan karena air minum telah terkontaminasi.
Ia mengatakan keputusan itu diambil bersama dengan pihak berwenang di negara bagian Kassala, badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan para ahli setelah penemuan virus kolera oleh laboratorium kesehatan masyarakat.
Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Margaret Harris, mengatakan dalam panggilan media pada hari Jumat bahwa 11.327 kasus kolera dengan 316 kematian telah dilaporkan di Sudan sejauh ini.
Kolera adalah infeksi yang berkembang cepat dan sangat menular yang menyebabkan diare, yang mengakibatkan dehidrasi parah dan kemungkinan kematian dalam hitungan jam jika tidak diobati, menurut WHO.
Penyakit ini ditularkan melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dan dapat membunuh dalam hitungan jam tanpa pengobatan. Anak-anak di bawah usia lima tahun berada pada risiko tertentu.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kolera bukan hal yang jarang terjadi di Sudan. Wabah besar sebelumnya telah menewaskan sedikitnya 700 orang dan membuat sekitar 22.000 orang sakit dalam waktu kurang dari dua bulan pada tahun 2017. Namun wabah penyakit ini merupakan bencana terkini bagi wilayah tersebut.
Banjir musiman yang dahsyat dalam beberapa minggu terakhir juga memperparah penderitaan. Puluhan orang tewas dan infrastruktur penting hanyut di 12 dari 18 provinsi di Sudan. Sekitar 118.000 orang mengungsi akibat banjir, menurut badan migrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa. [Din]