MASA aksi suarakan penderitaan Gaza pada Senin (04/03/2024). Krisis pangan yang terjadi hingga menyebabkan kelaparan dan kematian mendorong untuk melakukan demo di depan Kedutaan Besar Mesir.
Indah Kurniati perwakilan Aktivis Perempuan Indonesia menyampaikan dalam orasinya untuk mendesak Mesir membuka gerbang Rafah.
“Sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Gaza, kami mendesak Pemerintah Mesir untuk membuka gerbang pintu Rafah.” Saat ini gerbang pintu Rafah masih ditutup dengan alasan keamanan. Sehingga bantuan yang seharusnya sampai ke Gaza tidak tersalurkan dengan baik.
Baca juga: Serangan Rafah menyebabkan Anak-anak di Gaza Meninggal Karena Kekurangan Gizi
Krisis Pangan, Masa Aksi Suarakan Penderitaan Gaza di Kedubes Mesir
Pak Andriana perwakilan Komunitas Pemuda Jakarta menambahkan dalam orasinya, “Tidak pantas rasanya kita berdiam diri melihat saudara disana makan rumput dan pakan ternak. Tidak perlu Mesir repot-repot mengeluarkan uang banyak. Kami hanya meminta Mesir untuk membuka gerbang rafah.”
Masa aksi demo terlihat sangat bersemangat menyuarakan dengan mengenakan atribut bernuansa Palestina dan membawa panci serta sendok yang dibunyikan. Mereka juga membentangkan bendera merah putih berukuran besar serta di akhir aksi menaruh bunga di depan gedung kedutaan bertuliskan “Stop Gaza Famine. It’s Not That Hard” sebagai bentuk aksi damai yang dilakukan.
Poin-poin pernyataan sikap yang dibawa dalam aksi tersebut adalah:
1. Bersama membuka pintu perbatasan Rafah secara permanen.
2. Membebaskan dan memberikan akses selebar-lebarnya atas segala bentuk bantuan kemanusiaan untuk memasuki Gaza melalui perbatasan Rafah dan pintu perbatasan lainnya.
3. Segera menghancurkan dan meratakan kembali tembok-tembok kawat berduri penghalang perbatasan Mesir dan Gaza.
4. Atas rasa kemanusiaan, meminta Mesir memberikan lahan khusus tempat pengungsian rakyat Gaza yang selalu dihantui bombardir Israel dan bencana kelaparan.
5. Atas nama persaudaraan Islam, meminta ulama-ulama Mesir bersama ulama-ulama dunia menyerukan Pemerintah Mesir agar memberikan akses seluas-luasnya kepada organisasi atau kelompok kemanusiaan baik dari negara-negara Islam maupun lainnya dalam memberikan bantuan kemanusiaan di Gaza.
6. Menyerukan pada Dewan Keamanan PBB dan organisasi-organisasi kemanusiaan PBB untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Mesir memberikan pengawalan pada organisasi dan kelompok kemanusiaan memasuki Gaza dan melindungi pengungsi Gaza, terutama di Rafah.
7. Menyerukan organisasi negara-negara Islam (OKI) dan negara-negara di bawah naungan PBB serta Pemerintah Indonesia memberikan dukungan maksimal kepada Mesir untuk membuka perbatasan Rafah secara permanen sebelum awal Ramadan 1445 H.[Sdz]