ChanelMuslim.com – Dengan tagar #TDATanggapCorona, Presiden Komunitas Tangan Di Atas (TDA) 6.0 Donny Kris P. memberikan penguatan kepada para anggotanya terkait dengan situasi Indonesia yang dihebohkan dengan coronavirus atau Covid-19.
“Kita sebagai pelaku bisnis terutama UMKM, harus segera menyiapkan diri untuk kondisi yg terburuk. Persiapan perlu kita lakukan dari sekarang, meski kita semua tidak berharap kejadian akan seburuk seperti yang kita siapkan,” kata Donny, Senin (16/3/2020) dalam rilisnya.
Donny menganjurkan para pengusaha untuk menyiapkan Business Continuity Plan (BCP) sesuai dengan kebutuhan dan kondisi bisnis masing-masing.
Langkah pertama, menurut Donny, yaitu buat dan tentukan beberapa kondisi tiap pengusaha saat ini, dengan syarat-syarat tertentu. Misalnya sebagai berikut.
Kondisi 1, ditetapkan saat kasus masih sedikit, bukan daerah kita, dan belum ada kematian.
Kondisi 2, saat kasus makin banyak, mulai ada kematian, tapi masih bisa terkendali.
Kondisi 3, saat kasus banyak, kematian banyak (>10), atau sudah ada kasus kematian di daerah kita.
Kondisi 4, saat kondisi sudah tak terkendali.
Langkah kedua, buat rencana sesuai kategori di atas dengan prioritas pada keselamatan tim terlebih dahulu.
“Bagaimanapun juga, jalannya roda bisnis perusahaan kita tergantung dari keselamatan tim kita,” demikian alasan Donny.
Contoh yang diberikan Donny yaitu sebagai berikut.
– Planning membagi total karyawan dalam beberapa kategori kelompok kerja. Per kelompok bekerja dalam shift yang berbeda sehingga bisa meminimalisasi resiko jika ada salah satu anggota tim yang terkena Corona. Misalkan tim finance ada 2 orang yang harus dipisah dalam 2 kelompok. Jika salah satu terkena Corona, salah satunya masih aman bisa melanjutkan proses bisnis.
“Kita tentunya tidak mau kan bisnis kita tiba-tiba tidak berjalan gara-garaada beberapa orang dalam tim kita yang terkena Corona?” ujar Donny.
– Planning saat semua karyawan harus mulai bekerja dari rumah. Apa saja yang bisa dikerjakan? Bagaimana cara koordinasinya? Sampai pada hal-hal basic apakah di rumah karyawan tersebut ada akses internet atau tidak? Bagaimana persiapannya?
Langkah ketiga yaitu mempersiapkan hitung-hitungan teknis atas bisnis.
– Berapa opex minimal? Bagaimana jika terjadi penurunan omset hingga 75%?
– Jika rantai supply terganggu, apakah ada barang substitusi lainnya untuk bisnis?
– Bagaimana jika kondisinya mengharuskan merumahkan karyawan?
– Berapa saldo kas sekarang dan bisa bertahan berapa bulan saat terjadi kondisi terburuk?
Setidaknya, menurut Donny, tiga prioritas langkah di atas bisa dijadikan referensi awal terlebih dahulu.
“Mari kita buat sistem bersama, rumusan bersama atas hal-hal dengan kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi dalam negara kita. Mari perbanyak literasi persiapan menghadapi corona di Indonesia dengan hastag #TDATanggapCorona,” tutup Donny.[ind/rilis]