ChanelMuslim.com- Maha Benar Allah dalam firmanNya, “Mereka membuat makar, Allah pun menggagalkan makar mereka. Dan Allah sebaik-baik pembalas makar.” (QS. 8: 30)
Siapa sangka kalau skenario menjelek-jelekkan umat Islam di Irak, dan negeri-negeri muslim lainnya hanya akan memunculkan kebencian terhadap Islam. Justru, ada begitu banyak pandangan mata yang justru sebaliknya. Mereka menjadi sangat tertarik meneliti tentang Islam.
Di antara mereka adalah seorang wanita Korea bernama Ayana Johye Moon. Bersamaan dengan invasi Amerika ke Irak dan seterusnya cap negatif tentang umat Islam di sana, justru memunculkan daya tarik mahasiswi ini belajar tentang Islam.
Melalui sejumlah media Barat yang terus-menerus menyebut kata ‘Islam’, wanita berusia 22 tahun ini baru menyadari ada agama bernama Islam. Menurutnya, kata Islam begitu unik untuk sebuah agama.
Sekitar 9 tahun lebih ia terus menelusuri melalui internet hal-hal yang berkaitan dengan Islam. Ayana pun meneliti lebih dalam seperti kehidupan muslim di negeri-negeri muslim seperti di Timur Tengah.
Di antaranya, ketertarikannya dengan busana khas wanita muslim yang umumnya longgar dan menutup sebagian besar tubuh. Bahkan, ada yang menutup wajah. Kekhasan ini tidak ia temui dalam agama apa pun.
Fenomena ini sangat bertolak belakang seperti yang ia dapatkan melalui media massa dan pendapat orang-orang di sekitarnya tentang kehidupan Timur Tengah yang selalu bernilai negatif.
Akhirnya, Ayana memberanikan diri untuk mendaftar ke lembaga kajian Islam di Korea. Namanya, Camp World Assembly of Muslim Youths (WAMY).
Lembaga kajian Islam ini sedang melaksanakan program kajian intensif tentang Islam selama tiga hari, dua malam. Selama itu pula, Ayana betah berada di sana.
Setelah yakin dan matang dengan apa yang ia pahami tentang Islam, Ayana akhirnya menyatakan diri masuk Islam. Pada tahun 2015 lalu, Ayana menghebohkan media sosial di Malaysia yang memasang fotonya dengan busana kerudung.
Kini, Ayana tengah sibuk secara intensif belajar Alquran. Sejumlah Islamic Center di Korea pun menjadi tempat rutin yang dikunjungi Ayana.
Pasalnya, penduduk muslim di Korea masih sangat sedikit, tidak sampai 1 persen. Pada tahun 2005, hanya sekitar 50 ribu warga asli Korea yang sudah memeluk Islam.
Kini, dikabarkan bahwa jumlah itu terus bertambah dan bertambah. Termasuk beberapa selebritisnya yang sudah akrab dengan penduduk Indonesia.
Mungkin, masih banyak kisah Ayana lain di negeri-negeri non muslim yang justru menjadi tertarik dengan Islam setelah propaganda anti Islam marak di media massa.
Subhanallah, orang-orang kafir merasa berhasil membuat makar menghancurkan Islam. Dan Allah swt., membalikkan makar mereka. (mh/republika.co.id)