oleh: Hilmi Firdausi
Chanelmuslim.com-“Jangan remehin emak-emak berdaster, klo sudah dandan, kelar hidup lo!”
Kalimat yang sempat viral beberapa waktu lalu, disertai foto komparasi antara emak-emak sebelum dan sesudah make over, cukup kreatif, buat lucu-lucuan, sah-sah aja, klo batal, ya tinggal wudhu lagi. Tapi ternyata eh ternyata, potensi emak-emak berdaster tidak cuma berdandan yang bikin kelar hidup orang, namun lebih dahsyat dari itu, mendukung bahkan membangun sebuah opini!
Saya tidak tahu persis jumlah populasi emak-emak berdaster, yang pasti Uwakeh tenan alias seeur pisaaann. Ya…walau semua emak-emak belum tentu berdaster (kayak istri saya), tapi saya yakin jumlah Ibu Rumah Tangga yang aktif bersosial media itu kalau dikumpulkan pasti bisa melebihi jumlah peserta Aksi 212, dan kalau pipis bareng-bareng mungkin bisa menenggelamkan Monas.
Dengan jumlah yang begitu “menggiurkan” tidak aneh kalau pedagang online “perabot” emak-emak menjamur.
“cek IG kita ya kakak”,
“sis n bro mampir ke IG kita ya”.
Itu antara lain kalimat-kalimat sakti yang akhirnya membuat saya agak malas terlalu aktif di IG. Jujur, saya lebih baik ngadepin komen pedas hoaker di postingan saya daripada membaca komen jualan pembesar bla bla bla…..
Nah, di saat-saat kondisi Ummat Islam terus disudutkan, lahirlah Emak-emak berdaster ini sebagai Pahlawan. Mereka menggunakan medsosnya tidak hanya untuk memajang foto selfie sambil monyongin bibir dua senti, atau sekadar posting makanan dan liburan ala-ala, atau juga tidak sekadar jual beli baju lucu, sepatu dan tas unyu-unyu, lebih dari itu, mereka pun ikut men-share berita-berita jujur tentang kondisi ummat terkini, ikut dalam barisan “Anti Komunis”, ikut mendukung para Ulama, bergabung dalam barisan “Penjarakan si Penista”, ikut menolak ketidakadilan Penguasa, ikut memviralkan tausiyah-tausiyah ulama yang hanif. Pokoknya mereka sudah alih fungsi menjadi seorang Cyber Army, bahkan militan sekali.
Kenapa saya tulis seperti ini, karena ini semua adalah pengalaman pribadi yang saya alami dengan memiliki Jamaah Emak-emak yang cukup banyak. Setiap ada hoaker datang menyerang di postingan saya, jangan ditanya bagaimana reaksi emak-emak jamaah saya (JKH), saya cuma bisa geleng-geleng kepala aca-aca melihat kemilitanan mereka.
Pada dasarnya, emak-emak memang ahli dalam berdebat (alias nggak mau kalah), jadi cocok untuk jadi Mujahidah di dunia maya. Hormat dan salut saya untuk emak-emak pejuang.
Yakinlah, ini semua adalah kontribusi kita untuk agama yang kita cintai, untuk NKRI yang kita sayangi. Lebih jauh, ini semua adalah rangkaian ibadah kita, pengabdian kita kepada Allah jalla jalaluhu dalam rangka menegakkan syiar Islam di Indonesia tercinta.
Dulu, media sosial Emak-emak mungkin hanya menjadi LAHWUN (mainan penuh kesia-siaan), bahkan mungkin bisa menjadi tempat bermaksiat dengan meng-gibah, iri dengki, perang status masalah pribadi, keluh kesah, pamer, riya, shoping yang mubadzir dan sebagainya. Tapi sekarang, media sosial Emak-emak lebih keren, bermanfaat dan menjadi ajang Jihad di dunia maya.
Ya, sekarang Emak-emak berdaster yang hobi online telah bertransformasi menjadi “PARA PEJUANG BERDASTER” yang tangguh, yang militan, yang multitasking…sambil masak update status tentang Habib Rizieq Syihab, sambil nyetrika sharing berita tentang Aksi Bela Islam, sambil nyapu dan ngepel, sharing postingan tentang sidang si penista, sambil ke Pasar balesin komen hoaker, sambil ngemong anak mantengin postingan Kang Hilmi, dan sebagainya. Pokoknya hanya ada satu kalimat yang bisa mendefinisikan Emak-emak pejuang ini….”Kalian semua Kece Badai”!!! ???
Saya akhiri tulisan ini dengan sebuah Quote:
“Jangan remehin Emak-emak berdaster, kalau sudah jadi Pejuang dunia maya, kelar hidup…..(silahkan isi sendiri)”
FP: Kajian Hilmiyah
WAG JKH: 08161174592
IG-Twitter: @hilmi28
Youtube Channel: Hilmi Firdausi
(ind)