KEMENTERIAN Agama (Kemenag) RI berencana menggelar sidang Isbat pada Jumat (28/2/2025) mendatang.
Sidang Isbat dilakukan untuk menetapkan awal puasa atau tanggal agar menjadi acuan umat muslim di Indonesia. Dalam hal ini, Menteri Agama Nasaruddin Umar dijadwalkan yang akan memimpin proses berlangsungnya sidang Isbat.
Agenda sidang isbat yakni proses pemantauan hilal atau rukyatul hilal juga akan dilaksanakan di sejumlah titik yang tersebar di Indonesia.
Kantor Wilayah Kemenag juga akan terlibat dalam pemantauan hilal. Sehingga terakumulasi hasil hisab dan rukyat dari sejumlah wilayah untuk dipaparkan langsung pada saat sidang Isbat.
Baca juga: Pemerintah Bebaskan Tarif Tol Sepanjang 132,77 km pada Lebaran Tahun 2025
Kemenag Berencana Menggelar Sidang Isbat pada 28 Februari 2025 Mendatang
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad mengatakan, prosesi sidang Isbat akan berlangsung di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat.
Sidang Isbat ini juga mengundang para stakeholder dan pemangku kepentingan yang berhubungan dengan kebijakan penentuan awal Ramadan.
Abu Rokhmad menyampaikan, terdapat tiga rangkaian sidang Isbat yang akan digelar nantinya. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.
Ketiga, yakni musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk menunggu hasil sidang isbat dan pengumuman pemerintah terkait awal Ramadan 1446 Hijriyah.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Menurut Rokhmad, hal ini sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) pada Ditjen Bimas Islam Kemenag, Arsad Hidayat mengungkapkan kondisi astronomi di wilayah Indonesia, pada saat sidang Isbat digelar nanti.
Adapun ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3 derajat 5,91’ hingga 4 derajat 40,96’, dengan sudut elongasi antara 4 derajat 47,03’ hingga 6 derajat 24,14’. [Din]