JUDI online di Indonesia kian meresahkan. Beberapa waktu lalu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengeluarkan data, selama periode 2017-2022 ada sekitar 157 juta transaksi judi daring di Indonesia dengan nilai total perputaran uang mencapai Rp190 triliun.
Ketua DPP PKS Bidang Ekuin Anis Byarwati mengomentari transaksi dengan jumlah jumbo itu akan berdampak besar pada perekonomian Indonesia.
“Uang yang seharusnya beredar untuk konsumsi dan belanja produk sehingga menciptakan lapangan kerja menjadi tiada,” ujarnya di Komplek DPR RI, Senayan, Jakarta (2/10/23).
Anggota DPR RI Komisi XI ini juga menyebut data PPATK melaporkan terdapat 2,7 juta orang yang bermain judi secara daring.
“Mirisnya yang mayoritas melakukan judi online sebanyak 2,1 juta orang adalah masyarakat berpenghasilan rendah dengan pendapatan di bawah Rp100 ribu sehari, seharusnya uang itu bisa ditabung, atau belanja ke UMKM, di sana terdapat pelajar, mahasiswa, buruh, petani, pegawai hingga IRT. Pemerintah harus bertindak,” serunya.
Baca juga: Bahaya Judi Online dan Perspektif Hukum Judi dalam Islam
Judi Online Harus Diberantas Habis Karena Berdampak Buruk bagi Perekonomian Indonesia
Wakil Ketua BAKN DPR RI ini juga mendesak Pemerintah agar melakukan kolaborasi internasional untuk mengatasi maraknya judi daring yang terjadi.
“Indonesia harus terus memperjuangkan supaya segera bergabung dengan Financial Action Task Force (FATF), penyebabnya karena para pelaku judi daring sebagian besar dari luar negeri, FATF menangani kejahatan bidang keuangan seperti pencucian uang,” ungkapnya.
Legislator perempuan PKS ini mengingatkan nilai transaksi judi daring di Indonesia tahun 2022 mencapai Rp104,4 triliun, naik hampir 100 persen dari tahun 2021 sebesar Rp57,9 triliun.
“Kalau ditangani dengan cara biasa seperti yang lalu angkanya akan melonjak berlipat-lipat, sehingga akan semakin mengancam perekonomian Indonesia baik dari sisi pendapatan negara, peluang ekonomi yang hilang, dan bergugurannya UMKM. Pemerintah harus tegas memberantas judi daring,” katanya.[ind]