TANAMAN kecubung kembali menjadi sorotan. Dua orang tewas dan 39 lainnya dirawat di rumah sakit jiwa di Banjarmasin, Kalsel, akibat kecubung.
Tanaman kecubung banyak tersebar di sebagian besar wilayah Indonesia. Biasa menjadi tanaman pagar, bahkan hiasan.
Daunnya lebar seperti daun pohon alpukat. Buahnya berduri halus seperti buah rambutan. Dan bunganya menarik seperti terompet. Sebagian orang pun menyebutnya pohon bunga terompet.
Entah karena coba-coba, beberapa remaja di daerah kadang menjadikan tanaman kecubung sebagai ‘permainan’. Mereka mencicipi buah atau bunganya. Beberapa menit kemudian, mereka mengalami halusinasi, mirip seperti orang gila.
Efek halusinasinya berbeda-beda. Ada yang tiba-tiba seperti berenang, padahal di atas tanah. Ada yang ketakutan seperti dikejar hewan buas. Ada yang tertawa tanpa sebab. Bahkan ada yang tiba-tiba memanjat ke atas pohon.
Efek tanaman kecubung normalnya bisa sampai 6 jam. Tapi, tidak sedikit yang mengalami gila permanen, bahkan kematian.
Hal itu dialami puluhan warga Banjarmasin, Kalsel, sejak Jumat (5/7) hingga Rabu (10/7). Sebanyak 39 orang dirawat di rumah sakit jiwa, dan 2 orang tewas: 1 pria dan 1 wanita.
Pihak rumah sakit setempat mengabarkan, awalnya para korban dirawat di rumah sakit biasa. Tapi karena menunjukkan gejala seperti orang gila, mereka pun dipindahkan ke rumah sakit jiwa.
Para korban yang dirawat masih belum bisa dimintai keterangan. Mereka belum bisa berkomunikasi karena masih mengalami efek halusinasi.
Keadaan parah ini akhirnya diketahui sebabnya. Selain mengkonsumsi tanaman kecubung, para korban juga mengoplosnya dengan alkohol dan obat-obatan. [Mh]