• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 12 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Jamaah Umrah Indonesia Terbanyak Kedua Dunia

Februari 9, 2019
in Berita
73
SHARES
561
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar Ali saat memberikan laporan pada Penandatangan Nota Kesepahaman tentang Pencegahan, Pengawasan, dan Penanganan Permasalahan Penyelenggaraan Ibadah Umrah di Jakarta mengungkapkan Indonesia negara muslim terbanyak melaksanakan umrah

“Jemaah umrah Indonesia menempati posisi kedua dalam kuantitasnya. Sejak September 2018 hingga 31 Januari 2019, jemaah umrah kita mencapai 508.180 jemaah. Nomor, satu adalah Pakistan dengan 776.326 jemaah. Ketiga, India dengan 343.396 jemaah,” terang Nizar Ali di Jakarta, Jumat (08/02) dikutip laman kemenag.

Nizar mengatakan akibat besarnya jamaah ini membuat pelaksanaan umrah wajib disepakati.

“Karena jemaah haji kita sangat besar, maka kompleksitas pelaksanaan umrah juga perlu dicermati,” lanjutnya.

Menurut Nizar, ibadah umrah saat ini tidak lagi didominasi oleh kalangan masyarakat perkotaan atau segmen orang kaya semata. Minat beribadah umrah hampir dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Perubahan segmen dan karakter jemaah ini mengharuskan pemerintah mengambil langkah reformasi agar negara tetap hadir,” tuturnya.

Sejalan itu, lanjut Nizar, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah peningkatan layanan. Pertama, penguatan regulasi dengan terbitnya PMA 8 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah. Kedua, penguatan kelembagan dengan pembentukan unit eselon II yang secara khusus menangani umrah. Ini sudah dilakukan sejak 2017.

Ketiga, lanjut Nizar, pelayanan perizinan secara online yang terintegrasi dengan PTSP Kementerian Agama.

“Kami juga melakukan sertifikasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) sebagai biro perjalanan wisata. Proses sertifikasi ini akan rampung Maret tahun ini,” ujarnya.

Langkah berikutnya, membuat nota kesepahaman dengan Komite Akreditasi Nasional untuk melakukan proses akreditasi terhadap PPIU.

“Program ini akan dimulai tahun ini. Kemenag juga sudah melakukan integrasi pengawasan umrah secara elektronik melalui SIPATUH yang dirilis 2018,” lanjutnya.

Nizar menegaskan bahwa upaya perbaikan ini akan terus dilakukan. Bahkan, saat ini tengah dilakukan penguatan kelembagaan di tingkat kanwil dengan menambah seksi pembinaan dan pengawasan haji dan umrah. Juga penambahan staf teknis pada Kantor Urusan Haji di Jeddah.

Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah juga tengah melakukan penguatan regulasi dan upaya pengintegrasian sistem dengan berbagai stakeholder terkait, termasuk e-umrah di Saudi.

“Ini semua dilakukan untuk memastikan reformasi umrah akan menghasilkan sistem penyelengaraan umrah yang zero persoalan dan memberi manfaat untuk bangsa,” tandasnya.

Ditambahkan Nizar, penandatanganan nota kesepahaman hari ini akan semakin memperkuat upaya negara dalam memperbaiki penyelenggaraan ibadah umrah. Hal ini penting karena penyelengagraan umrah juga merupakan tugas nasional, sebagaimana haji, sehingga memerlukan partisipasi dan sinergi dengan berbagai pihak.

“Kami berinisiatif merangkul K/L terkait untuk bentuk wadah koordinasi untuk memastikan tugas nasional ini terlaksana dengan baik,” tandasnya.

Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dihadiri 9 Kementerian dan Lembaga Negara. Pembahasan materi Nota Kesepahaman ini sendiri telah dilakukan sejak Oktober 2018. (jwt/kemenag)

Previous Post

Akhir Pekan Seru Ditemani Ayam Goreng Lengkuas

Next Post

Kandidat Wagub DKI Jakarta Mengerucut Dua Nama

Next Post

Kandidat Wagub DKI Jakarta Mengerucut Dua Nama

Mozarella Stick, Ide Camilan di Akhir Pekan ala Litha

A Reading Mama, Amalan Pemberat di Negeri Akhirat

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga