ChanelMuslim.com – Musim haji selalu menjadi agenda teristimewa bagi umat muslim, terutama yang diberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji. Tetapi jangan sampai terabaikan oleh orang-orang yang menawari bantuan untuk melaksanakan ibadah karena alasan tertentu. Sehingga Jamaah haji asal Indonesia perlu mewaspadai orang yang menawari bantuan bimbingan tawaf dan sa’i di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Sebab, ada beberapa orang yang menawari bantuan itu dengan bayaran hingga 500 riyal (setara Rp 3,8 juta).
Anggota Perlindungan Jamaah Daerah Kerja (Daker) Makkah Nurhamidah Lubis mengatakan, tawaran itu biasanya terjadi di pintu masuk masjid.
“Saya pernah mengalaminya ketika mengantarkan jamaah mau tawaf dan sa’i,” kata perempuan yang bertugas di pos penjagaan Bab al-Marwah itu, Rabu (2/9).
Nurhamidah menceritakan ketika itu dia hendak pulang ke penginapan Sektor Khusus di Misfalah, sekitar 500 meter dari Masjidil Haram.
“Jadwal jaga saya sudah selesai ketika bertemu rombongan yang mau umroh. Ada sekitar 43 orang di rombongan itu,” kata dia.
Rombongan ini kebingungan menuju tempat tawaf sehingga Nurhamidah pun mengurungkan niatnya pulang ke penginapan. Dia memandu mereka ke tempat tawaf. Sampai di pintu masuk masjid, tepatnya di Bab As Salam, seorang pria mengenakan gamis dengan rompi warna cokelat menghentikan mereka.
Pria itu menanyakan jumlah anggota dalam rombongan. Awalnya, Nurhamidah mengira pemeriksaan biasa untuk mengetahui jumlah jamaah yang akan melakukan umrah.
“Akhir-akhir ini //kan// banyak pemeriksaan,” kata dia.
Namun, pria itu ternyata meminta tanda tangan dari salah seorang jamaah. Jamaah itu pun sudah membubuhkan tanda tangannya. Nurhamidah mulai curiga ketika si pria memberi tanda agar jamaah mengikuti kawannya untuk melakukan tawaf dan sa’i.
Nurhamidah curiga karena dia sudah mendapat kabar adanya calo bimbingan ibadah di Masjidil Haram.
“Petugas bilang ada rombongan jamaah ditawari bimbingan tawaf dan sa’i. Setelah selesai, dimintai uang 500 riyal,” kata dia.
Anggota Kostrad itu pun langsung melarang jamaah mengikuti saran dari pria berompi cokelat tersebut. “Saya bilang saya petugas haji Indonesia dan anggota TNI. Saya pakai bahasa Inggris, campur-campur lah. Kalau Bahasa Arab kan saya enggak paham juga,” ujar dia.
Calo yang ada di Masjidil Haram bukan hanya terkait bimbingan ibadah. Ada juga orang yang meminjamkan gunting lalu meminta sejumlah uang. Karena itu, Nurhamidah pun mengingatkan jamaah untuk waspada.
Kepala Seksi Bimbingan Ibadah dan Pengawasan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Daker Makkah Tawwabuddin membenarkan adanya praktik percaloan bimbingan ibadah di Masjidil Haram. Karena itu, dia pun meningkatkan layanan bimbingan ibadah di tanah suci.
Bagi jamaah yang membutuhkan bimbingan ibadah, Tawwabuddin mengatakan, dapat menghubungi akun twitter bimbadMKH2015. Bimbingan ibadah itu diberikan secara gratis alias tanpa bayaran.
. “Kami juga siap dihubungi melalui nomor telepon +966550983014,” kata Tawwabuddin.
Nomor telepon tersebut sudah disebarkan melalui akun twitter bimbadMKH2015 pada Kamis (3/9) siang. Beberapa menit setelah informasi itu dipasang, Tim Bimbingan Ibadah langsung mendapatkan permintaan layanan bimbingan ibadah. (jwt/mediacenterhaji kemenag)