JURNALIS Palestina Ahmed Mansour meninggal karena luka bakar yang dideritanya setelah serangan Israel terhadap tenda tempat para wartawan diketahui tinggal di Khan Younis dibakar.
Dalam klip yang dibagikan secara luas, koresponden kantor berita lokal Palestine Today terlihat dilalap api saat rekan-rekannya berusaha keras menyelamatkannya pada hari Senin (7/4/2025).
Mansour berada dalam kondisi kritis dengan luka-luka yang mengancam jiwa.
Pertahanan sipil Palestina mengonfirmasi kematian Mansour pada hari Selasa, menurut situs berita Palestina Arab48.
Koresponden Middle East Eye Ahmed Aziz, yang menjadi saksi mata serangan itu, melaporkan bahwa mereka yang berada di dalam tenda yang berusaha mati-matian untuk menyelamatkan Ahmed Mansour dari api, tetapi tidak ada sumber daya yang tersedia, karena spons, kayu, dan nilon di dalam tenda dengan cepat terbakar.
Mansour, ayah dua anak, adalah satu dari tiga orang yang tewas akibat serangan Israel, sedangkan yang lain adalah jurnalis Hilmi al-Faqawi dan warga negara Yousef al-Khazindar.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Beberapa wartawan lain di tenda tersebut terluka, termasuk Hassan Islayeh, Ahmed al-Agha, Mohammed Fayeq, Abdullah al-Attar, Ihab al-Bardini, Mahmoud Awad, Majed Qudaih, dan Ali Islayh, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.
Abed Shaat, seorang jurnalis yang selamat dari serangan itu, mengatakan bahwa sekitar pukul 3 pagi, serangan Israel menghantam tenda tempat para jurnalis diketahui menginap, tanpa peringatan sebelumnya.
“Semua orang tahu bahwa tenda itu adalah tenda jurnalis. Ini menegaskan bahwa ini adalah serangan yang ditujukan kepada jurnalis,” tegas Shaat.
Innalillahi Jurnalis Palestina Ditemukan Syahid Terbakar Akibat Serangan Israel
Baca juga: Film Buatan Malaysia Berjudul Bidaah Ramai Diperbincangkan
Sejak melancarkan perang di Gaza pada Oktober 2023, Israel telah membunuh 211 jurnalis Palestina, menurut Kantor Media Pemerintah di Gaza.
Perang Israel di Gaza telah menjadi konflik terburuk yang pernah ada bagi jurnalis, menurut laporan oleh Watson Institute for International and Public Affairs.
Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengatakan pada bulan Februari bahwa jumlah jurnalis yang terbunuh secara global pada tahun 2024 mencapai rekor, dengan Israel bertanggung jawab atas hampir 70 persen kematian.
CPJ menuduh Israel berupaya menghalangi investigasi atas insiden tersebut, mengalihkan kesalahan kepada jurnalis, dan mengabaikan tugasnya untuk meminta pertanggungjawaban orang atas pembunuhan tersebut.[Sdz]