Sebuah kampanye iklan anti-Islam terbaru kembali muncul dengan menghubungkan Islam dengan Nazisme meskipun banyak dikecam oleh para pejabat San Francisco dengan menyebut iklan tersebut rasis dan Islamofobia.
“Kami tidak akan mengejar iklan itu dari kota ke kota berusaha untuk membatalkan kebencian yang mereka promosikan,” kata Direktur Komunikasi Dewan Kerjasam Muslim Amerika (CAIR) Ibrahim Hooper dalam sebuah pernyataan yang diperoleh OnIslam.net pada hari Kamis, 15 Januari lalu.
“Kami akan melakukan sedikit langkah lain. Pengiklan tampaknya memiliki kapasitas tak terbatas untuk mempromosikan kebencian.”
Hopper mengkritik kampanye iklan anti-Muslim dari blogger anti Islam Pamela Geller di San Francisco. Ia menuduh Geller menggunakan iklan tersebut untuk mencari perhatian dan mengumpulkan uang.
Iklan yang diluncurkan oleh American Freedom Defense Initiative (AFDI), menampilkan poster di bus sebuah gambar pertemuan Adolf Hitler dengan mufti agung Palestina Haji Amin al-Husseini, dengan kalimat: “Islam pembeci Yahudi: Ada dalam Al-Qur’an.”
Iklan lain menunjukkan Usaham bin Ladin dan gambar korban penembakan Fort Hood, bersama kalimat: “Membunuh orang-orang Yahudi adalah ibadah yang membawa kita lebih dekat kepada Allah.”
Kampanye Islamofobia ini dipasang di beberapa bus dan telah ditempatkan beberapa hari setelah serangan teror Paris yang menewaskan 17 orang.
Membela kampanye anti-Muslim terbaru AFDI itu, Geller mengatakan kepada The Independent: “Kebencian terhadap Yahudi tumbuh semakin terbuka, agresif dan ganas.”
“Namun pemerintah, penegak hukum dan media melakukan penyangkalan tentang masalah ini.
“Iklan saya dirancang untuk menarik perhatian terhadap masalah tersebut, meningkatkan kesadaran, dan menjadi dorongan untuk melakukan tindakan menghentikan premanisme dan kebencian ini.”
Meskipun adanya kritikan dari beberapa pejabat, kampanye iklan Islamofobia terbaru tersebut seperti diberi lampu hijau.
“Meskipun kami menemukan iklan Islamofobia, mereka dilindungi oleh Amandemen Pertama, yaitu kebebasan berbicara,” kantor lokal Dewan Hubungan Islam-Arab mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Mengutuk iklan, beberapa pemimpin San Francisco, seperti Walikota Ed Lee dan Jaksa George Gascon, menyebut kampanye itu sebagai tindakan rasis dan Islamofobia.
Selain itu, Otoritas Transportasi San Francisco meminta maaf atas iklan itu dan menawarkan iklan tandingan untuk mempromosikan perdamaian dan toleransi.[af/onislam]