HANYA empat orang selamat yang ditemukan setelah sebuah kapal yang membawa sedikitnya 45 orang dalam insiden terbaliknya di lepas pantai Yaman.
Dikutip dari Aljazeera.com, Badan Pengungsi PBB mengumumkan insiden tersebut dengan mengatakan bahwa kapal tersebut terbalik di lepas pantai provinsi Taiz. Badan tersebut menyebut angin kencang dan kelebihan muatan sebagai penyebabnya.
Ditambahkannya, pihaknya tengah bekerja sama dengan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan para mitra untuk membantu para penyintas dan menangani kebutuhan perlindungan.
Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan dan tidak jelas dari mana kapal itu berasal.
Baca juga: 64 Orang Hilang Setelah Dua Kapal Karam di Pantai Italia Selatan
Hanya Empat Orang yang Selamat dalam Insiden Terbaliknya Kapal di Lepas Pantai Yaman
Jalur air antara Yaman dan Tanduk Afrika telah menjadi rute umum bagi para pengungsi dan migran yang bepergian ke kedua arah.
Wilayah tersebut mengalami lonjakan jumlah warga Yaman yang melarikan diri dari negara tersebut setelah perang saudara meletus pada tahun 2014.
Pemberontak Houthi dan pasukan pemerintah mencapai kesepakatan gencatan senjata pada bulan April 2022 yang menghasilkan penurunan kekerasan dan meredanya krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung.
Sementara itu, sebagian dari mereka yang melarikan diri dari konflik di Afrika, khususnya di Somalia dan Ethiopia, telah mencari perlindungan di Yaman atau telah berupaya melakukan perjalanan melalui negara tersebut ke negara-negara Teluk yang lebih makmur.
Rute tersebut tetap menjadi salah satu rute migrasi tersibuk dan paling berbahaya di dunia. Tahun lalu, 97.000 migran tiba di Yaman dari Tanduk Afrika. Angka tersebut jauh melampaui angka tahun 2023 yang mencapai 73.000 migran.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Perjalanan ini sering kali mematikan. Sejak 2014, IOM telah mencatat 1.860 kematian dan penghilangan migran di sepanjang rute tersebut.
Pada bulan Juni, sedikitnya 49 orang tewas dan 140 orang hilang setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik di lepas pantai Alghareef Point di provinsi Shabwah, Yaman.
Menurut IOM, kapal tersebut berangkat dari Somalia dengan membawa 115 warga negara Somalia dan 145 warga negara Ethiopia. Enam anak-anak termasuk di antara korban tewas.
Setidaknya 62 orang tewas di rute yang sama dalam dua kecelakaan kapal di lepas pantai Djibouti pada bulan April. [Din]