PALESTINA yang dijuluki tanah para Nabi, sejarah membuktikan bahwa ratusan tahun sebelumnya, umat Muslim, Kristen dan Yahudi non zionist hidup damai berdampingan dalam naungan pemimpin-pemimpin adil seperti Umar bin Khatthab dan Shalahuddin Al Ayyubi.
Namun sejak berdirinya gerakan premanisme terstruktur bernama zionisme, yang mendapat sokongan penuh dari pemerintah Inggris kala itu melalui Deklarasi Balfour 1917, zionisme menjadi tidak sekedar gerakan.
Penjajah zionist Israel terus melakukan perampasan, pembunuhan, di seluruh wilayah Palestina yang terjajah. Zionist terus mencaplok wilayah tanah rakyat Palestina, bermain drama seolah mereka lah korban dan mengklaim rakyat Palestina khususnya Gaza, sebagai terorisnya.
Dan dengan berbagai alasan, mereka menjadikan tanggal 7 Oktober 2023, sebagai pembenaran untuk menggenosida warga Palestina di Gaza.
Saat ini warga Palestina menderita kelaparan akibat blokade yang dilakukan Israel. Bantuan yang seharusnya diterima, kini tidak tersalurkan dengan baik kepada Gaza.
Para pejabat PBB menuduh Israel secara sistematis menghalangi bantuan untuk menjangkau warga Palestina yang putus asa di Gaza, dan memperingatkan bahwa setidaknya seperempat penduduk di wilayah tersebut akan mengalami kelaparan jika tidak ada tindakan segera.
“Kita berada di sini, pada akhir bulan Februari, dengan setidaknya 576.000 orang di Gaza seperempat dari total populasi selangkah lagi menuju kelaparan,” Ramesh Rajasingham, wakil kepala badan kemanusiaan PBB (OCHA), mengatakan kepada AFP. Dewan Keamanan PBB (DK PBB).
“Jika tidak ada tindakan yang dilakukan, kami khawatir kelaparan yang meluas di Gaza tidak dapat dihindari dan konflik tersebut akan memakan lebih banyak korban,” katanya.
Seorang ibu di Gaza, Tahrir Baraka sedih di tenda keluarga yang sudah usang, memegang sekaleng kacang polong dan mencoba menyalakan api untuk memasak sesuatu untuk kelima anaknya.
“Saya sangat khawatir tentang anak-anak saya. Saya tidak peduli jika saya tidak makan, saya mengkhawatirkan mereka, mereka tidak melakukan kesalahan apa pun hingga kelaparan seperti ini,” katanya.
Baca juga: MUI Memberikan Apresiasi pada Peran YPSP dengan Menghadirkan Imam Palestina
Friends of Palestine Rilis Lagu Tanah Para Nabi
Atas semua kejadian yang sungguh keji ini, Bella Fawzi dan Annisa Theresia terpanggil membuat karya bersama, sebuah anthem untuk Palestina, bertajuk “Tanah Para Nabi”. Dikerjakan produksi musiknya oleh Fia dan Danie Samarkand, dan diisi vokalnya oleh sejumlah musisi nama besar yang turut peduli dengan apa yang terjadi disana.
Berkolaborasi bersama lembaga kemanusiaan “Friends Of Palestine” dan para kolaborator lain yang terlibat diantaranya, Ikang Fawzi, Chiki Fawzi, Sandy Andarusman, Marissa Haque, Melanie Subono, Candra Darusman, Fadly (Padi Reborn), The Brandals, Shafira Umm, Lala Karmela, Nada Sikkah, Sandy Canester, Endah Widiastuti, Dira Sugandi, Aliah Sayuti, dan masih banyak lagi.
Kolaborasi “Friends Of Palestine Indonesia” ini hadir dengan semangat persatuan, untuk menunjukkan kepedulian Indonesia pada tragedi kemanusiaan yang menimpa saudara kita di Palestina.[Sdz]