ChanelMuslim.com – Estevánico dari Azamor mungkin telah menjadi Muslim pertama yang tercatat dalam sejarah Amerika Utara. Estevanico adalah orang Berber dari Afrika Utara yang menjelajahi Arizona dan New Mexico untuk Kerajaan Spanyol. Estevanico datang ke Amerika sebagai seorang budak penjelajah Spanyol pada abad ke 16, Álvar Núñez Cabeza de Vaca.
Estevanico juga diyakini sebagai orang Afrika pertama di dunia yang menginjakkan kakinya di Benua Amerika. Bersama majikannya, Andres Dorantes de Carranza mereka tergabung dalam Ekspedisi Narváez, penjelajahan bangsa Spanyol ke Benua Amerika yang dipimpin penjelajah Álvar Núñez Cabeza de Vaca; dan mendarat di kawasan yang kini disebut Tampa Bay, Florida pada 15 April 1528 atau 36 tahun setelah penjelajahan Christopher Columbus.
Kisah Estevanico dapat dijumpai di Museum Islam yang baru diresmikan di Washington DC bulan April lalu. Museum ini menampilkan sejarah Islam di Amerika untuk meningkatkan pemahaman tentang Islam dan kaum Muslim di Amerika.
Selama tahun 1520-an telah didatangkan budak ke Amerika Utara dari Afrika. Diperkirakan sekitar 500 ribu jiwa dikirim ke daerah ini atau 4,4% dari total 11.328.000 jiwa budak yang ada. Diperkirakan sekitar 50% budak atau tidak kurang dari 200 ribu jiwa budak yang didatangkan berasal dari daerah-daerah yang dipengaruhi oleh Islam.
Menurut sumber lain, kedatangan paling awal imigran Muslim adalah antara tahun 1875 dan 1912 dari kawasan pedesaan, yang sekarang menjadi Suriah, Yordania, Palestina, dan Israel. Daerah ini dulunya dikenal sebagai Suriah Raya yang diperintah oleh Kekaisaran Ottoman.
Setelah Kekaisaran Ottoman runtuh pada Perang Dunia I (PD I), terjadi gelombang kedua imigrasi kaum Muslim dari Timur Tengah, di mana dalam periode ini pula dimulainya kolonialisme Barat di Timur Tengah.
Pada tahun 1924, aturan keimigrasian AS disahkan, yang segera membatasi gelombang kedua imigrasi ini dengan memberlakukan “sistem kuota negara asal”.
Periode imigrasi ketiga terjadi pada 1947 sampai 1960, di mana terjadi peningkatan jumlah Muslim yang datang ke AS, yang kini berasa dari negara-negara di luar Timur Tengah. Gelombang keempat kemudian terjadi pada tahun 1965 disaat Presiden Lyndon Johnson menyokong rancangan undang-undang keimigrasian yang menghapuskan sistem kuota negara asal yang sudah bertaha lama.[af/dbs]