ChanelMulsim.com – Melalui kajian yang diselenggarakan hijrah fest, Indadari bercerita mengenai dirinya yang selalu mengejar kebahagiaan.
“Iya, dulu kejar kebahagiaan, semuanya saya kejar. Tapi saya lupa, sya lupa bagaimana cara Allah bahagia melihat saya,” ujar Indadari di Jakarta Convention Center, Jakarta, Ahad (11/11).
Ia merasa dirinya selalu mengejar kebahagiaan duniawi saja, tapi lupa ada Allah yang bisa membahagiakannya.
Muslimah bercadar ini ingin sekali Allah ridho padanya, tanpa ada rasa kecewa pun terhadap amalan yang diperbuat.
Amalan wajib sehari-hari mulai diperbaikinya seperti cara sholat yang benar, berwudhu yang benar hingga amalan kecil lainnya. Meski belum sempurna, Indadari akan berusaha semampunya.
Dalam menyempurnakan keimanan pada Allah, iman kepada rasul dan nabi pun seharusnya dilakukan. Hal tersebut bisa menambah rasa kasih dan kesukaan Allah pada umatnya.
Salah satu bentuk kecintaan kepada rasul ditunjukan dengan seringnya bersolawat. Ketika bersolawat, seseorang setidaknya khusyu apalagi jika ada keingan kuat ingin bertemu rasul.
“Kita umat Islam, pasti mau ketemu nabi Muhammad kan ya? Usahakan saja dari sekarang, meskipun kita tidak tahu ketetapannya nanti,” tambahnya.
Dari solawat, syafaatnya bisa membantu umat muslim agar bisa masuk surga. Menurut kisah yang ia dengar dari guru mengajinya, Rasul akan mencari umat yang sering bersolawat.
Rasul akan senang mendapati umatnya. Namun, ciri umat muslim nanti dilihat juga dari air wudhunya. Tanda air wudhu yang bersinar menjadi pengenal.
Di sisi yang lain, malaikat bisa mengusir manusia, meskipun sudah dipilih sebagai umat nabi Muhammad SAW.
“Nabi bertanya pada malaikat nanti, kenapa diusir? engkau tahu kan itu umatku? Malaikat menjawab, Engkau tidak tahu ibadahnya ya Muhammad,” detailnya.
Menurut kisah yang yang ia dapat, malaikat mengusir umat tersebut karena ibadahnya belum benar. malaikaat sudah mencatat cara berwudhunya salah di ketika hidup.
Selain itu, tidak hanya cara berwudhu saja, cara solat pun masih salah. Padahal sholat menjadi amalan pertama yang dihisab.
Kisah itu membuat Indadari merasa sedih. Dulu sebelum hijrah, banyak ibadah yang tak didalaminya. Tuntunan solat yang sesuai agama Islam dan ajaran nabi tak diperhatikannya.
“Setelah berhijrah, saya pasarah dan justru merasa lebih aman, hidup sesukanya Allah,” jelasnya. (Firda)