SIMAK cara memilih hewan kurban yang sehat dan aman untuk dikonsumsi. Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, umat Muslim mulai bersiap untuk melaksanakan ibadah kurban.
Selain memperhatikan syarat keagamaan, penting juga memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat agar daging yang dibagikan aman dikonsumsi.
Pemilihan hewan kurban yang tepat berperan penting dalam mencegah penularan penyakit dari hewan ke manusia, atau yang dikenal sebagai penyakit zoonosis.
Baca juga: Dompet Dhuafa Farm, Sentra Ternak Lampung Pringsewu Targetkan 15 Ribu Distribusi Daging Kurban
Cara Memilih Hewan Kurban yang Sehat dan Aman
Berikut cara memilih hewan kurban yang sehat:
Pastikan hewan kurban sehat
Hewan kurban yang sehat akan menghasilkan daging yang layak konsumsi dan aman bagi masyarakat. Pemeriksaan kesehatan hewan juga penting untuk mencegah penularan penyakit yang tersembunyi.
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memastikan kesehatan hewan kurban:
Tanyakan pada penjual apakah hewan telah diperiksa oleh dokter hewan dan memiliki surat keterangan kesehatan
Hindari membeli ternak dari lokasi penggembalaan di tempat pembuangan sampah
Perhatikan kondisi bulu yang bersih dan mengilap
Gelambir pada leher (pada sapi) tidak terlihat bengkak berisi cairan
Hewan tampak lincah, gemuk, dan tidak lesu
Nafsu makan baik dan tidak menunjukkan gejala diare
Lubang tubuh (mulut, mata, telinga, anus) bersih dan normal
Cuping hidung sapi basah, bukan kering, karena cuping yang kering dapat menandakan demam
Refleks mata baik dan tidak ditemukan cairan mencurigakan
Untuk memastikan kondisi suhu tubuh, disarankan juga membawa termometer dan berkonsultasi dengan dokter hewan mengenai suhu normal masing-masing spesies ternak.
Telah mencapai umur yang ditentukan
Kecukupan umur juga menjadi syarat utama hewan layak dijadikan kurban. Pemeriksaan gigi menjadi indikator paling umum untuk memastikan usia hewan.
Berikut panduannya:
Gigi hewan harus lengkap dan tidak cacat
Kambing atau domba harus berusia lebih dari 1 tahun, ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap berwarna lebih gelap
Sapi atau kerbau harus berusia lebih dari 22 bulan (sekitar 2 tahun), juga ditandai dengan adanya sepasang gigi tetap
Hewan tidak dalam kondisi kurus atau kurang gizi
Memastikan usia yang cukup tidak hanya penting dari sisi keagamaan, tetapi juga dari sisi fisiologis agar daging yang dihasilkan matang secara optimal.
Tidak cacat secara fisik
Selain sehat, hewan kurban juga harus tidak cacat. Hal ini merupakan syarat sah dalam ibadah kurban.
Berikut ciri-ciri hewan yang tidak mengalami cacat:
Dapat berjalan normal, tidak pincang
Tidak buta atau mengalami gangguan pada salah satu mata
Telinga dalam kondisi utuh (bekas tanda seperti eartag bukan termasuk cacat)
Refleks alat gerak normal, termasuk pada kuku
Untuk hewan jantan, testis masih lengkap dua buah, berbentuk simetris
Ekor dalam keadaan utuh, tidak terpotong sebagian maupun seluruhnya
Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara kasat mata maupun dengan menyentuh bagian tubuh tertentu untuk memastikan respons normal dari hewan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pemilihan hewan kurban yang tepat tidak hanya berkaitan dengan sah atau tidaknya ibadah, tetapi juga merupakan langkah preventif untuk melindungi kesehatan manusia.
Hewan yang terjangkit penyakit bisa menularkan bakteri atau virus melalui daging atau cairan tubuhnya, terlebih jika penanganan dan pemotongan tidak higienis.
Oleh karena itu, pentingnya memilih hewan kurban dari tempat penjualan resmi dan memastikan hewan telah mendapat pemeriksaan kesehatan yang layak.
Ibadah kurban bukan hanya tentang niat dan keikhlasan, tetapi juga tanggung jawab terhadap sesama. Dengan memilih hewan yang sehat, tidak cacat, dan cukup umur, masyarakat tidak hanya menjalankan ibadah sesuai syariat, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan publik.
Pastikan kamu membeli hewan kurban dari sumber terpercaya dan melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum berkurban tahun ini. [Din]