Chanelmuslim.com – Membiasakan bayi tidur lebih cepat tidak hanya memberi orang tua lebih banyak waktu luang. Pada dasarnya ini juga menguntungkan untuk si bayi sendiri kelak agar tidak kegemukan.
Peneliti dari Penn State College of Medicine menemukan, bayi yang dibiasakan tidur di jam yang sama setiap malamnya berisiko lebih rendah untuk mengalami obesitas saat usianya genap satu tahun.
Temuan ini terungkap setelah peneliti mempelajari lebih dari 250 pasangan ibu dan anak pertamanya. Setiap partisipan mendapat beberapa kali kunjungan dari peneliti, dan sebagian diberi saran dan informasi tentang bagaimana cara menidurkan anak yang baik.
Dari pengamatan tersebut, ditemukan banyak fakta menarik tentang kebiasaan orang tua saat menidurkan bayinya. Pertama, banyak orang tua yang mengira ketika bayi dibiarkan terjaga lebih lama, maka begitu ngantuk, mereka akan terlelap lebih lama.
“Yang benar, ketika orang tua membuatnya terjaga lebih lama, ya jam tidurnya berkurang,” tegas ketua tim peneliti, Ian Paul seperti dilaporkan Daily Mail.
Jadi, lanjut Paul, jika ingin si bayi tidur lebih lama, baiknya bayi ditidurkan lebih awal juga. Namun ditambahkan Paul, jam berapapun bayi ditidurkan, mereka masih bisa terbangun di tengah malam. Biasanya disertai dengan tangisan.
“Andai saja kita tidak malah menggendongnya lalu memberinya makan karena mengira mereka kelaparan, mereka akan belajar kembali tidur dengan sendirinya,” katanya.
Paul juga mengatakan jangan pernah memberi makan bayi jika mereka tidak lapar. Lagipula kalaupun lapar, menangis adalah hal terakhir yang dilakukan bayi untuk mengirimkan ‘kode’ kepada orang tuanya jika mereka lapar.
Hasilnya mulai terlihat saat usia bayi memasuki 9 bulan. Mereka yang rata-rata bisa ditidurkan jam 8 malam dan dibiarkan menangis saat terbangun bisa terlelap 1,5 jam lebih lama daripada bayi yang ditidurkan belakangan.
Dan ketika usia mereka genap setahun, risiko obesitas mereka berkurang hingga separuh. Hal ini dirasa penting oleh Paul, sebab orang tua yang baru memiliki anak tidak berpikir sejauh itu. Padahal faktanya, balita yang mengalami kenaikan berat badan di tahun pertama cenderung menjadi kegemukan di kemudian hari, yang telah lama dikaitkan dengan berbagai risiko penyakit seperti diabetes dan kanker.
“Untungnya orang tua baru biasanya mau menerima berbagai saran terkait pengasuhan anak dengan tangan terbuka, jadi lebih mudah mengintervensi mereka,” pungkas Paul.(ind/dethealth)