BANJIR bandang melanda Denpasar, Bali pada Rabu (10/9/2025). Kepala Kantor SAR Bali, I Nyoman Sidakarya melaporkan, kota Denpasar merupakan wilayah yang paling terdampak banjir di Bali hari ini.
Sementara itu, Wali kota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan, banjir di Denpasar merupakan banjir paling parah sejak puluhan tahun.
Selama 59 lahir dan tinggal di Bali, Jaya Negara mengaku tidak pernah mengalami banjir di Denpasar yang sehebat ini. Sejumlah warga meninggal dunia akibat bencana tersebut. Beberapa hanyut terseret arus dan hilang.
Puluhan warga juga kehilangan harta bendanya. Mereka terpaksa mengungsi lantaran tempat tinggalnya tergenang air.
Baca juga: Diduga Kelelahan, Dua Pendaki Dievakuasi dari Gunung Batukaru Bali
Banjir Bandang Denpasar Bali Menewaskan Tujuh Orang dan Dua Orang dalam Pencarian
I Nyoman Sidakarya menyampaikan, hingga pukul 17.33 Wita, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 7 orang. Korban ada 9 orang, di antaranya 7 orang meninggal dunia dan 2 orang masih dalam pencarian.
Adapun warga yang terdampak jumlahnya lebih banyak lagi. Data sementara BNPB pada Rabu (10/9/2025) pukul 12.30 Wita menunjukkan sebanyak 102 KK atau 200 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Jembrana.
Selain itu, 85 warga juga mengungsi di beberapa titik di Kabupaten Jembrana, berikut perinciannya:
Pos Balai Desa Yeh Kuning: 10 jiwa
Pos Balai Banjar Yeh Kuning: 10 jiwa
Musala Assidiqie: 40 jiwa
Musala Darul Mustofa: 25 jiwa.
Adapun di Kabupaten Klungkung, jumlahnya lebih banyak lagi, yakni 104 KK atau sebanyak 432 jiwa.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengonfirmasi, banjir di Bali telah melanda lima kabupaten/kota, berikut perinciannya:
Kota Denpasar
Denpasar Timur
Denpasar Utara
Denpasar Selatan
Denpasar Barat
Kabupaten Jembrana
Kabupaten Gianyar
Sukawati
Kabupaten Tabanan
Kediri
Kabupaten Klungkung
Kecamatan Dawan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
BNPB mengimbau agar pemerintah daerah setempat dan masyarakat tetap waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, maupun angin kencang. Pasalnya, BMKG merilis peringatan dini cuaca di beberapa wilayah Bali dalam beberapa hari terakhir.
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengungkap penyebab banjir di Bali hari ini.
Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III, Wayan Musteana mengatakan, banjir yang melanda sejumlah daerah di Bali disebabkan karena cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut.
Selain itu, dinamika atmosfer juga menyebabkan hujan lebat berpotensi terjadi. Tingginya kelembapan udara di Bali juga meningkatkan potensi curah hujan.
Kemudian, faktor gelombang atmosfer, seperti gelombang rossby yang bergerak ke arah barat di sekitar ekuator juga berpotensi membentuk awan hujan. Kondisi ini diperkirakan bakal berlangsung sampai dengan beberapa hari ke depan. [Din]