• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 21 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Bagaimana Inflasi di Desa Menggerogoti Daya Beli Petani yang Sudah Rendah 

September 5, 2023
in Berita
Kondisi APBN Februari 2025 Masih Mengalami Tekanan

Legislator Anis Byarwati

74
SHARES
571
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

BAGAIMANA inflasi di desa menggerogoti daya beli petani yang sudah rendah? Nilai tukar petani bergerak lambat yang mencerminkan bahwa penghasilan petani dari pertanian tidak mampu memenuhi kebutuhannya.

Komisi XI DPR RI menyelenggarakan rapat kerja dengan Rapat kerja dengan Menteri Keuangan, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Gubernur BI, Ketua DK OJK dan Kepala BPS pada Kamis (31/8/2023) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Rapat ini memiliki agenda Pembahasan Asumsi Dasar dalam RUU APBN 2024 dan Pengambilan keputusan Asumsi Dasar dalam RUU APBN 2024.

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Anis Byarwati, hadir dan memberikan tanggapannya pada rapat ini.

Anis menyatakan bahwa Rancangan APBN 2024 yang sudah dibahas panjang persoalannya bukan sekadar angka. Akan tetapi bagaimana angka-angka tersebut bisa menjadi motivasi untuk bekerja lebih baik lagi.

Menurut pengamatannya, kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia belum memadai untuk mencapai harapan yang lebih tinggi.

Dengan target pertumbuhan ekonomi tahun 2024 sebesar 5,2 persen, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam satu dekade stagnan di bawah 5 persen, dengan rerata dari 2014-2024 hanya 4,2 persen.

Angka ini jauh dari optimisme pemerintah di awal untuk mencapai pertumbuhan 7 persen. Bahkan belum pernah menyentuh target yang direncanakan RPJMN hingga akhir 2024 yaitu di angka 6-6,2 persen.

“Artinya, jika dihitung dalam satu dekade ini (2014 sampai 2024), reratanya hanya sekitar 4%. Jika target tersebut bisa dinaikkan sedikit saja, mungkin akan lebih memacu sektor-sektor untuk tumbuh lebih tinggi juga,” ujarnya.

Hal lain yang disoroti wakil ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI ini mengenai inflasi. Anis mendorong Bank Indonesia untuk menekan inflasi di desa.

Inflasi di desa telah menggerogoti daya beli petani yang sudah rendah. Nilai tukar petani bergerak lambat yang mencerminkan bahwa penghasilan petani dari pertanian tidak mampu memenuhi kebutuhannya.

Anis juga mendorong Bank Indonesia untuk segera memengaruhi pergerakan suku bunga kredit.

Ia menilai bahwa transmisi kebijakan moneter (jalur suku bunga) ke sektor perbankan lamban sehingga berpengaruh terhadap penyaluran kredit dan investasi.

Dengan lambannya transmisi tersebut, maka ekonomi kekurangan likuiditas.

Baca juga: Utang dan Inflasi dapat Menjerumuskan Seseorang kepada Riba

Bagaimana Inflasi di Desa Menggerogoti Daya Beli Petani yang Sudah Rendah

Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan ini juga mendesak Otoritas Jasa Keuangan untuk fokus pada kondisi likuiditas perbankan di daerah.

Menurut data OJK, beberapa provinsi mengalami keterbatasan likuiditas yang tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) di atas 100. Bahkan, beberapa provinsi memiliki LDR hingga 120.

“OJK perlu menyelesaikan hal ini,” kata Anis.

Politisi senior PKS dari Jakarta Timur ini juga mencermati nilai tukar sebesar Rp15.000 mencerminkan bahwa daya saing ekonomi nasional relatif rendah.

Pemerintah dan Bank Indonesia perlu menetapkan nilai tukar yang lebih kuat karena nilai tukar sangat penting bagi pemerintah, swasta dan dunia usaha.

“Kegagalan mencapai nilai tukar menyebabkan anggaran cicilan bunga dan pokok utang pemerintah dan swasta melambung,” katanya.

Anis juga mendorong BI untuk meningkatkan cadangan devisa yang digunakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar.

“Cadangan devisa yang rendah tidak akan mampu menjaga Rupiah lebih kokoh,” tegasnya.[ind]

Tags: anis byarwatiBagaimana Inflasi di Desa Menggerogoti Daya Beli Petani yang Sudah Rendah
Previous Post

Kenapa Anak-Anak Bisa Terkena Alergi?

Next Post

Surah Yusuf Ayat 4 dan 5: Kedekatan Nabi Yusuf dengan Ayahnya

Next Post
Surah Yusuf Ayat 4 dan 5: Kedekatan Nabi Yusuf dengan Ayahnya

Surah Yusuf Ayat 4 dan 5: Kedekatan Nabi Yusuf dengan Ayahnya

Agar Gak Jadi Korban PHP Laki-Laki

Agar Gak Jadi Korban PHP Laki-Laki

Mam Fifi

Knowledge is a Power

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga