ChanelMuslim.com – AS telah menganugerahkan 'Penghargaan Kebebasan Beragama Internasional' pertama pada seorang imam Nigeria berusia 84 tahun yang tanpa pamrih mempertaruhkan hidupnya sendiri untuk melindungi orang-orang Kristen selama serangan Juni 2018 di desa Nghar Yelwa, Nigeria tengah.
"Imam Abubakar Abdullahi tanpa pamrih mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan anggota komunitas agama lain, yang kemungkinan akan terbunuh jika tidak ditolong olehnya," Departemen Luar Negeri AS menerbitkan sebuah berita di situs webnya.
"Keberanian Imam Abdullahi dalam menghadapi bahaya yang akan terjadi dan sejarah perjalanan hidupnya telah menunjukkan komitmen seumur hidupnya untuk terus mengkampanyekan pemahaman dan perdamaian antaragama."
Penyerahan penghargaan diselenggarakan oleh Sekretaris Negara AS Mike Pompeo pada hari Rabu, 17 Juli.
Penghargaan ini ditujukan untuk menghormati para pembela kebebasan beragama yang luar biasa dari seluruh dunia.
Abubakar menerima penghargaan bersama Ivanir dos Santos dari Brasil, William dan Pascale Warda dari Irak, dan Salpy Eskidjian Weiderud dari Siprus.
Tindakan berani imam ni diketahui publik setelah sebuah laporan mengungkapkan bagaimana dia menyelamatkan sekitar 300 orang ketika tersangka kelompok Fulani menyerbu sekitar 15 komunitas di Barkin Ladi LGA dan menewaskan banyak orang.
"Saya menyembunyikan wanita di rumah saya sendiri dan setelah itu, saya membawa para pria ke masjid dan menyembunyikan mereka di sana," kata Imam Abubakar pada saat serangan itu.
Setelah penyerahan penghargaan itu, Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengatakan pada hari Kamis (18/7) bahwa ia senang menerima penghargaan yang diberikan kepada Imam Abdullahi.
“Atas nama Pemerintah Federal, Presiden Buhari dengan sepenuh hati memberi selamat kepada Imam Abubakar atas kehormatan yang layak diberikan oleh sebuah agen pemerintah Amerika Serikat yang kredibel dan tangguh,” juru bicara Buhari, Garba Shehu, menulis dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Premium Times Nigeria pada hari Kamis.
“Presiden merekomendasikan kebaikan yang mulia Imam Abdullahi kepada semua ulama, khususnya, dan Nigeria pada umumnya.
“Dia juga sangat menegaskan komitmen pemerintah ini terhadap kebebasan beragama dan beribadah untuk semua warga Nigeria, sebagaimana dijamin oleh Konstitusi, menekankan bahwa dalam keadaan apa pun keyakinan atau agama apa pun tidak akan dipaksakan pada sebuah bangsa.” [Maya/Sumber: aboutislam.net]