• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 9 Juni, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Anak yang Lahir di Bulan Agustus Sering Didiagnosis Hiperaktif, Benarkah?

Mei 26, 2021
in Berita
Selamat Hari Anak Nasional

Foto: Pexels

73
SHARES
561
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

Chanelmuslim.com-Bulan kelahiran seorang anak berhubungan dengan diagnosis Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) dan pemberian obat untuk mengatasinya. Padahal, tidak semua benar-benar membutuhkannya.

Para ilmuwan di Taiwan mengungkap temuan tersebut dalam sebuah penelitian di Journal of Pediatrics. Penelitian yang melibatkan 378.881 anak berusia 4-17 tahun tersebut mengungkap, anak-anak kelahiran bulan Agustus 1,65 kali lebih sering didiagnosis GPPH dibanding anak-anak yang lahir bulan September.

Anak-anak yang lahir di bulan Agustus juga tercatat 1,73 kali lebih sering mendapat obat-obatan untuk membantu mereka meningkatkan konsentrasi di sekolah. Padahal, sebagian di antaranya tampak hiperaktif semata-mata karena usianya paling muda di kelasnya.

“Usia relatif, sebagai indikator kematangan neurokognitif, mungkin memegang peran penting pada risiko didiagnosis GPPH dan menerima pengobatan pada anak dan remaja,” kata sang peneliti, Dr Mu-Hong Chen dari Taipei Veterans General Hospital di Taiwan, dikutip dari Telegraph, Senin (14/3/2016).

Di Inggris, 3-7 persen atau sekitar 400.000 anak diyakini mengidap GPPH. Banyak di antara mereka harus mengonsumsi obat-obatan untuk meningkatkan konsentrasi di sekolah.

Peresepan obat-obatan untuk GPPH pada anak seperti Ritalin misalnya, mengalami peningkatan 2 kali lipat menjadi 922.000 dalam 10 tahun terakhir. Padahal, obat-obatan ini dikaitkan dengan reaksi samping seperti penurunan berat badan, kerusakan hati, dan bahkan kecenderungan untuk bunuh diri.(ind/dethealth)

Previous Post

Menlu Ditolak Masuk Palestina, Israel Tunjukkan Arogansinya

Next Post

KPK Absen, Sidang Praperadilan Kasus RS Sumber Waras Ditunda

Next Post

KPK Absen, Sidang Praperadilan Kasus RS Sumber Waras Ditunda

Pakai Jeruk Lemon untuk Atasi Mata Panda

3 Benda yang Sering Dilupakan Saat Hari Pernikahan

Sekelompok Perempuan Publikasikan Pernyataan Pelecehan Trump soal Wanita

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga