Dengan bantuan dari University of Minnesota, gadis-gadis muda Muslim di Minneapolis akhirnya memiliki rancangan seragam baru untuk tim basket mereka, yang dianggap sesuai dengan ajaran agama.
“Saya tidak akan bisa melakukan gerakan atau tindakan apa-apa karena rok yang saya kenakan dan setiap kali saya mendribel bola dan memasukkanna saya akan jatuh,” jelas Sihal Ali, seorang Muslimah di tim basket masyarakat Cedar-Riverside, kepada USA Today pada Selasa 9 Juni lalu.
Bermain sebagai point guard di timnya, rok panjang Ali membuatnya sulit untuk mencetak poin.
Masalah mereka akhirnya berakhir ketika University of Minnesota Design School dan Pusat Penelitian Gadis dan Perempuan Tucker menawarkan bantuan untuk merancang seragam olahraga baru bagi mereka.
“Gadis-gadis ini benar-benar ingin menjadi budaya dan agama serta memakai pakaian yang sesuai, tapi rok panjang kadang-kadang bisa menyulitkan mereka untuk melakukAn aktivitas fisik,” kata Dr Chelsey Thul, dosen di UM School of Kinesiology yang juga melakukan penelitian untuk Tucker Center.
Seragam baru, dengan warna merah, memiliki legging, tunik panjang dan jilbab yang agak ketat.
“Sayta bahkan tidak harus fokus tentang apa yang saya kenakan. Saya sekarang bisa bermain dengan tenang,” tandas Ali.[af/onislam]