ChanelMuslim.com – Menjadi satu-satunya anggota parlemen Muslim perempuan di Malawi, Aisha Mambo menggunakan peran barunya untuk melakukan advokasi bagi perempuan Muslim di negara yang kursi Majelis Nasional didominasi Kristen.
“Selama ini, saya selalu bercita-cita untuk menjadi anggota parlemen. Oleh karena itu, masuk ke Majelis Nasional adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya,” ujar Mambo kepada OnIslam.net.
“Saya selalu ingin berada di antara orang-orang yang membuat UU Negara. Da saya harus bisa mengadvokasi UU yang ramah terhadap perempuan dan pada saat yang sama saya bisa membantu dan memberdayakan sesama perempuan Muslim melalui undang-undang yang dibuat di sana,” tambahnya.
Mambo, wartawan yang kemudian menjadi politisi, menggunakan Radio Islam untuk memenangkan kursi parlemen untuk Mangochi Mkungulu pada bulan Juni 2014. Dirinya di antara 20 Muslim lainnya yang berhasil sampai ke Majelis Nasional.
Memenangkan kursi di parlemen adalah langkah pertama dalam misinya untuk meningkatkan partisipasi perempuan Muslim dalam politik.
“Saya masuk ke parlemen dengan misi untuk membebaskan kaum perempuan dari telapak kemiskinan dan keterbelakangan. Dan saya melihat jumlah perempian Muslim yang secara aktif berpartisipasi dalam politik sangat rendah,” kata Mambo.
“Saya datang ke sini untuk mengadvokasi UU yang dapat membantu membalikkan tren ini sehingga Perempuan bisa sepenuhnya diberdayakan dan memimpin di antara manusia,” tambahnya.
Legislator berusia 40 tahun ini mengamati bahwa beberapa kendala utama bagi perempuan Muslim untuk aktif berpartisipasi dalam politik termasuk kurangnya pendidikan dan tingkat kemiskinan yang berlaku.
“Karena faktor budaya, sebagian besar perempuan Muslim belum mencapai pendidikan dasar. Hal ini membuat sulit bagi mereka untuk berpartisipasi dalam politik, dan pada saat yang sama, banyak perempuan di Komunitas Muslim tidak sepenuhnya diberdayakan secara ekonomi untuk mandiri dan mencoba peruntungan di dunia politik. Politik membutuhkan banyak uang, karena itu sebagian besar dari mereka tidak berani melibatkan diri di dalamnya,” tandasnya.[af/onislam]