ChanelMuslim.com – Adakan talkshow Festival Trainer Nasional 2019, Ikaat Pusat berikan cara berdakwah kekinian. Dalam sesi tersebut, ada 4 narasumber inspiratif yang berbagi metode dakwah dengan sentuhan hati.
Menurut salah satu narasumber, Miss Hiday dari Direktur STIFIn Institute ini, berdakwah bisa dengan cara memberikan inspirasi lewat menyanyi. Minat dan bakat menyanyi dari kecil disalurkan dengan jalan sebagai konsultan.
“Dari kecil emang suka nyanyi, bahkan saya pernah hampir tanda tangan kontrak untuk bikin album,” ujar di Aula Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Sabtu (12/01)
Sebagai lulusan Psikologi, ia merasa dirinya ingin berbuat lebih dan tak sekedar bernyanyi dari panggung ke panggung.
Melalui STIFIn, miss Hiday pun bisa memberikan banyak inspirasi lewat ilmu psikologi dan STIFIn. Tak lupa, ia juga bisa tetap bernyanyi bahkan membawakan lagu yang menggugah para pendengarnya.
Narasumber yang lain datang dari bidang keuangan, Muhammad Assad yang kini fokus pada bidang keuangan dengan sistem syariah membuktikan dakwah bisa dengan berbagai cara.
Bagi laki-laki lulusan S2 bidang Islamic Finance di Hamad bin Khalifa University ini, seni dalam berdakwah bisa dimulai dari hal kecil dulu dan sesuatu yang disukai.
“Pas kuliah, saya itu sambil nulis. Emang awalnya iseng, tapi akhirnya diseriusin. Isi blog saya seputar kegiatan saya sama tulisan yang hubungannya dengan Qur`an,” jelas Assad.
Dari hal-hal yang disukai, tulisan-tulisannya pun dibukukan hingga saat ini ia bisa menulis 10 buku best seller. Di samping menulis, ia juga bisa aktif menjadi pembicara baik secara nasional maupun international.
Menurut Assad, awal mula berdakwah ahrus mengetahui terlebih dahulu minat dan bakat yang ingin ditempuh. Setelah itu, seseorang akan lebih mudah memunculkan nilai-nilai islam dalam bidang yang digelutinya.
“Kalau passion nya udah ada, baru kita profesional dan tahu tujuan kita mau kemana,” tambahnya.
Selain itu, Assad meyakini kesuksesan itu ada tiga macam berupa sukses di dunia, sukses di akhirat dan terhindar dari api neraka.
Manusia boleh sukses dan kaya, tapi harus ada nilai kemuliaan. Jalan mulia ini bentuknya bersifat hal-hal yang yang perlu diberikan agar lebih bermanfaat untuk banyak orang.
Memperbaiki diri terlebih dahulu, kemudian berdakwah untuk umat agar menjadi amalan unggulan dalam menghadapi kehidupan akhirat nanti.
Di sisi yang sama, ada Rezha Rendy yang berbicara mengenai prinsip hidup yang harus dipegang. Manusia harus memahami awal mula ia diciptakan, aktivitas apa yang perlu dilakukan dan jalan mana yang seharusnya ditempuh.
“Kalau kita udah tahu, hidup terasa mudah. Dakwah pun enteng saja dilakukan tanpa beban,” ungkapnya.
Dalam kegiatan tersebut, ada juga Muthia Zahra dari filmmaker QuranID Project. Sebagai filmmaker, terkadang ada rasa ingin dihargai seperti diberikan tepuk tangan atau pun disanjung. Namun, hal tersebut sudah tidak berarti lagi saat hati ikhlas melakukan kebaikan bahkan bisa disebut dengan berdakwah.
“Jadi aku kalau buat film atau video, ada ayat baik itu tersirat atau tersurat yang bisa jadi inspirasi. Rasa senengku kini lebih ke orang-orang yang bisa mengambil manfaat dari film yang aku buat,” tutupnya. (Firda)