ChanelMuslim.com – Di era gadget kecanggihan media informasi saat ini, perlu kepiawaian orang tua mengelola pendidikan anak.
Kepiawaian itu sangat diperlukan karena jika salah langkah, anak akan mengalami salah asuh tentang gadget. Dan tidak tertutup kemungkinan akan terjebak dengan nilai negatif media internet dari gadget.
Beberapa langkah berikut ini mungkin menjadi pengayaan para orang tua menghadapi perkembangan teknologi informasi yang pesat itu. Terutama, untuk pendidikan anak-anak.
Baca Juga: Pilih Gadget yang Aman untuk Anak
Era Gadget Anak, Kenali dan Pagari
Pertama, buka satu pintu informasi.
Sesuatu yang baru akan merangsang keingintahuan anak, termasuk soal gadget. Karena itu, orang tua harus membuat satu pintu informasi. Yaitu, informasi yang bersumber dari orang tua atau yang ditunjuk orang tua, bisa seseorang atau guru.
Jadikan posisi orang tua sebagai tempat bertanya anak tentang teknologi informasi ini. Kesan yang harus muncul dari orang tua dalam pandangan anak adalah bijak, cerdas, dan ramah. Dengan begitu, anak tidak akan sungkan bertanya atau bahkan mengungkapkan pengalaman yang ia dapat saat menggunakan gadget.
Jika hal itu tidak didapat anak dari posisi orang tua, maka anak akan mencari-cari pintu lain. Dan jika salah pintu, anak akan terjebak dalam arus budaya gadget yang menyimpang. Seperti, kecanduan game online, salah mencari teman dunia maya, dan lainnya.
Kedua, kenali dan jangan isolasi.
Segala sesuatu termasuk tenologi informasi akan bermuatan dua: positif dan negatif. Yang dibutuhkan anak adalah memahami apa yang positif dan mana yang negatif. Dan pemahaman ini merupakan pemahaman yang tumbuh dari dalam diri anak melalui rangsangan yang diberikan orang tua.
Dengan kata lain, dengan memberikan pengenalan yang semestinya, orang tua memberikan imunitas kepada anak terhadap gadget dan isinya. Bukan menakut-nakuti anak, apalagi memberikan semacam pengharaman.
Hal tersebut karena anak tidak mungkin bisa luput dengan penggunaan gadget dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, saat ini tidak sedikit media pendidikan menjadikan gadget sebagai alat utama.
Dengan gadget, semua informasi termasuk dunia pendidikan menjadi lebih mudah. Contoh, mencari referensi buku, yang jauh lebih murah dan mudah dengan gadget daripada mengejar fisik bukunya.
Dengan gadget pula, bahan-bahan pendidikan bisa lebih mudah dicerna. Seperti, foto, video, diagram, dan lain-lain. Contoh, bahan untuk memahami sejarah para nabi. Dengan media gadget, bisa diperoleh informasi yang menyeluruh, mulai dari bahasan, foto, peta, dan mungkin video ilustrasi.
Mengisolasi anak dari perkembangan teknologi informasi seperti gadget akan menghambat anak melakukan percepatan dalam dunia pendidikan. Dengan catatan, harus dalam satu pintu dari orang tua. Bukan dengan membiarkan anak melakukan penjelajahan sendiri.
Ketiga, kondisikan media teknologi untuk belajar, bukan bermain.
Dunia anak memang dunia bermain. Dengan bermain, anak-anak akan lebih mudah mencerna nilai, informasi, arahan, dan lainnya. Tapi, jangan salah, dengan bermain pula, anak akan cepat terjebak pada pemahaman, budaya, dan cara berpikir yang salah tentang segala hal. Termasuk, tentang akidah, ibadah, dan kehidupan.
Karena itu, sensor untuk jenis-jenis permainan anak harus lebih diutamakan. Silakan anak-anak memperoleh permainan dalam gadget, tapi terbatas dan punya bobot yang memadai dalam pendidikan. (Mh)