ChanelMuslim.com – Usai melakukan panen padi di Desa Jetis, Kecamatan Jetis, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Widodo, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Gubernur Jatim Soekarwo, Jumat (6/3) siang, mengunjungi Desa Sukun, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo guna melakukan panen raya jagung varietas pioneer-27.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi yang memperoleh laporan bahwa hasil panen sebesar 5-6 ton per hektar meminta kepada para petani untuk terus bekerja keras agar bisa menaikkan hasil panennya.
“Bekerja keras, yang biasanya 5 ton dijadikan 6 ton. Bahkan diharapkan bisa menghasilkan 7 ton,” kata Jokowi.
Untuk itu, Presiden Jokowi meminta para petani agar bisa merawat dan memberikan pupuk yang baik kepada tanamannya, agar hasil panenannya bisa terus meningkat. “Kuncinya hasil produksi setiap hektar harus meningkat,” pesan Jokowi.
Presiden meminta para petani jagung untuk bisa bersaing dengan para petani di negara tetangga, seperti Vietnam dan Thailand yang produksi panennya terus meningkat.
“Jangan kalah dengan negara-negara tetangga. Oleh sebab itu, perhektar harus naik kuncinya di situ,” jelas Presiden Jokowi.
Presiden meminta para petani tetap semangat, dan berjanji tidak akan melakukan impor jagung, untuk meningkatkan perekonomian para petani jagung.
“Yang penting harus tetap semangat, dan tidak akan ada impor pangan. Kita harus swasembada,” kata Presiden pada para petani, yang disambut tepuk tangan riuh para petani.
Soal pupuk yang dilaporkan petani, Presiden berjanji akan menagih Menteri Pertanian dan Menteri BUMN agar pupuk bisa sampai ke petani tepat waktu, dan lancar tidak ada masalah.
Bahkan, Presiden Jokowi mengisyaratkan akan menaikkan harga beli jagung agar kesejahteraan petani meningkat.
“Harga gabah ini kita mau naikkan yang nanti akan dibeli oleh Bulog. Jagungnya coba kita rapatkan dengan Menteri (Pertanian, red) nanti kita berikan informasi agar juga terus bisa naik,” ungkap Presiden Jokowi.
Seusai dari kunjungan ke Ponorogo, Presiden Jokowi dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Madiun, guna berkunjung ke PT. Industri Kereta Api (INKA) Madiun. (Humas Setkab/setkab.go.id)