ChanelMuslim.com – Friends Till Jannah (Bag.4)
“Kita gak mau nyamperin dia?” Rifhah menoleh pada kedua temannya. Bulan dan Sarah juga saling berpandangan, berpikir cepat, Bulan menggeleng-geleng tersenyum tipis, “Kayaknya jangan dulu. Besok pagi ajah ya?” Sarah dan Rifhah menghembuskan nafas, tidak bisa berbuat apa-apa.
Bulan memang yang paling bijak di antara mereka, karena itu Sarah dan Rifhah yakin, Bulan sudah mempertimbangkan semuanya.
Baca Cerita Sebelumnya: Friends Till Jannah (Bag.3)
Friends Till Jannah (Bag.4)
Mereka bertiga baru saja hendak meninggalkan masjid ketika tiba-tiba terdengar pengumuman yang menyatakan bahwa seluruh siswa harus sudah berkumpul di lapangan dalam waktu 5 menit.
Ketiga gadis itu reflek berlari ke loker untuk menaruh mukenah mereka kemudia pergi ke lapangan.
Setiba di lapangan, bisik-bisik langsung memenuhi langit lapangan itu. Saut-sautan penasaran dan tuduhan tidak beralasan yang entah dari diarahkan kepada siapa. Tak terkecuali Eva yang berjalan sendirian dengan wajah tanpa ekspresi dan air mata yang sudah kering.
“Semua diam!” suara bu guru BK terdengar dari ujunga lapangan. Wanita setengah baya itu berjalan ke tengah lapangan dalam kondisi yang sudah hening.
“Kalian tahu kenapa kalian dikumpulkan disini?” tanyanya dengan nada tinggi. Semua murid menggelen.
Bu guru BK itu terdiam sebentar sebelum mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sebuah ponsel.
Dering suara murid sekali lagi kembali lapangan. Teriakan tak tertahan dan sautan tak percaya terdengar dimana-mana. Lapangan kembali hening saat guru itu mengangkat tangannya dan meminta siswa untuk diam.
“Ini ponsel, barang yang dilarang dibawa kesini,” ia menjeda beberapa detik.
“Lalu kenapa masih sering dibawa?”
Semua murid terdiam, tak ada yang berani membuka mulut, “KENAPA SAYA TANYA?!!” suaranya melengking membuat para santri otomatis menunduk, tak berani menatap bu guru tersebut.
“Saya minta kepada pemiliknya untuk maju ke depan.”
Para santri yang semula menunduk jadi saling menatap, masih tanpa suara.
“Sekali lagi saya minta pemilik HP untuk maju!”
Bersambung…
Ditulis oleh Anisah A. Syarafin, santri kelas 2 SMA Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc).[Ln]