Sebab, sebagus dan seluas apapun sebuah rumah akan jadi sempit dan panas ketika hati penghuninya tidak baik. Sebaliknya, meski rumah itu sempit dan tak bagus jika hati penghuninya bagus, maka akan terasa luas, nyaman dan menentramkan.
Rumah itu seharusnya jadi tempat paling nyaman. Jadi tempat paling sering untuk berbincang tentang peradaban dan masa depan. Lalu jadi tempat bicara iman, bicara kebaikan, bicara cara menggapai surga dan cinta Allah. Jadi tempat dimulai dibangunnya generasi yang ‘Qurrota Ayun’ alias yang menyejukkan hati.
Namanya menyejukkan hati. Seharusnya, sebesar apapun masalah di luar rumah, kalau sudah sampai rumah, semuanya terlupakan karena kita melihat obat hati.
Yaitu pasangan dan anak yang menyenangkan. Yang membuat kita terlupa dengan penat dan beratnya masalah di luar rumah. Saking nyenenginnya keduanya.
Baca juga: Jangan Ceritakan Kelemahan Pasangan Anda kepada Orang Lain
• Pasangannya sejuk ketika bicara, baik perangainya dan enak dipandang.
• Anak-anaknya taat dan juga rajin ibadah.
Ini namanya Qurrota Ayun. Qurrota Ayun itu seperti obat penenang dari kerasnya badai di luar rumah. Rumah jadi tempat pulang, istirahat dan berlindung.
Tak aneh, jika dalam Al Qur’an, salah satu tujuan pernikahan adalah sakinah. Dan sakinah itu adalah ketenangan yang hadir setelah keadaan yang tidak baik. Diibaratkan seperti tenangnya laut setelah badai.
Atau tenangnya hewan kurban setelah disembelih. Meski awalnya berontak-rontak. Setelah pisau melewati lehernya, perlahan berangsur tenang. Maka, sebagian ulama menjelaskan sakinah itu berasal dari kata ‘Sikin’ yang berarti Pisau.
Apapun keadaan yang mengguncang di luar rumah; Pasangan dan anak yang Qurrota Ayun akan bisa jadi sebab sejuknya pandangan. Yang menentramkan hati.
Baca selengkapnya di oase ChanelMuslim.com