ChanelMuslim.com- Uwais Al-Qarni itu sosok yang begitu menarik. Ia hidup di masa Rasulullah, tidak pernah bertemu dengan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, tapi dapat pujian dari Rasul.
Dalam hadis shahih yang diriwayatkan Imam Muslim, Umar bin Khaththab pernah punya pengalaman tersendiri dengan sosok Uwais Al-Qarni.
Hal itu karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyampaikan tentang sosok menarik itu kepada Umar. Antara lain, Uwais tinggal di Yaman, ibunya masih hidup dan ia sangat berbakti kepada ibunya, pernah terkena penyakit kulit dan sembuh hingga bersisa seukuran koin.
“Kalau saja ia bersumpah, maka hal itu akan terjadi. Jika kamu bertemu dengan dia, mintakanlah doa agar Allah mengampunimu,” seperti itu di antara yang disampaikan Nabi kepada Umar.
Bertahun-tahun Umar menunggu kedatangan Uwais di Madinah seperti yang pernah disampaikan Nabi. Dan hal itu baru terjadi ketika dirinya sedang menjabat sebagai Khalifah. Padahal, pesan itu ia terima sejak Nabi masih hidup.
Betapa bahagianya Umar ketika akhirnya bertemu dengan sosok mulia itu. Sebuah penantian panjang yang begitu berkesan. Umar pun meminta agar Uwais mendoakan dirinya seperti yang diajarkan Nabi.
Umar menanyakan tujuan Uwais setelah dari Madinah. Uwais menyebut sebuah kota yang masih dalam kekuasaan kekhalifahan Islam.
Umar pun menawarkan memo agar pejabat setempat bisa memberikan pelayanan khusus kepada Uwais. Tapi, tawaran baik itu ditolak Uwais. “Saya lebih suka seperti ini (tidak dikenal banyak orang),” jawab halus Uwais.
Ketika gubernur kota itu melaksanakan ibadah haji, ia bertemu dengan Umar. Umar pun menceritakan kabar yang ia dapatkan dari Nabi tentang keismewaan Uwais.
Sepulang dari haji, pejabat itu sesegera mungkin mencari dan menemui Uwais. “Mohon doakan saya,” ucap pejabat itu setelah berjumpa Uwais.
Uwais berkilah, bagaimana mungkin Anda yang baru pulang dari baitullah memintakan saya untuk mendoakan Anda. Tapi, Uwais teringat dengan Umar.
“Apakah Anda sudah bertemu Umar?” Pejabat itu membenarkan. Uwais pun akhirnya mendoakan pejabat itu. Lagi-lagi, Uwais menolak segala tawaran baik dari sang pejabat. Ia lebih suka menjadi rakyat biasa.
**
Entah amalan apa yang dilakukan Uwais sehingga posisinya begitu sangat mulia di sisi Allah dan Rasul-Nya. Hingga, sahabat sekaliber Umar bin Khaththab pun begitu mengincar doa dari beliau seperti yang diajarkan Nabi.
Padahal, Uwais tidak pernah bertemu Nabi. Meskipun ia tinggal sezaman dengan Nabi. Hal ini karena Uwais harus merawat ibunya nan jauh dari dari Madinah.
Belum ada kabar lain tentang amalan Uwais selain tentang berbakti dengan ibunya itu. Kecuali, keinginannya untuk tidak mau diketahui orang banyak kalau dirinya begitu istimewa.
Sebuah pelajaran menarik yang bisa dicermati saat ini. Di mana, begitu banyak orang yang haus dengan pencitraan. Haus dengan fasilitas duniawi. Dan haus untuk bisa dianggap begitu dekat dengan orang-orang hebat. [Mh]