ChanelMuslim.com – Lisan Abu Dzar Lebih Tajam daripada Pedangnya
Bukankah dulu Rasulullah telah menyatakan di hadapan para shahabatnya bahwa di bawah langit ini takkan pernah lagi muncul orang yang lebih benar ucapannya dari Abu Dzar?
Kisah Sebelumnya: Wasiat Rasulullah Terhadap Pedang Abu Dzar
Orang yang memiliki kemampuan seperti ini, berupa kata-kata tepat dan jitu, tidak memerlukan lagi senjata lainnya. Satu kalimat yang diucapkannya, akan lebih tajam dan banyak hasilnya daripada pedang walau sepenuh bumi.
Lisan Abu Dzar Lebih Tajam daripada Pedangnya
Maka dengan senjata kebenarannya ia akan pergi mendapatkan para pembesar, kaum hartawan, pendeknya kepada dunia manusia yang cenderung menumpuk kekayaan yang membahayakan agama.
Yakni agama yang sengaja datang untuk memberikan bimbingan dan bukan untuk memungut upeti, sebab kenabian bukan suatu kerajaan.
Menjadi rahmat karunia bukan adzab sengsara, mengajarkan kerendahan hati bukan kesombongan diri, persamaan bukan pengkastaan, kesahajaan bukan keserakahan, kesederhanaan bukan keborosan, kedamaian dan kebijaksanaan dalam menghadapi hidup bukan terpedaya dan mati-matian dalam mengejarnya.
Baiklah ia pergi mendapatkan mereka semua, dan biarlah Allah menjadi Hakim di antaranya dengan mereka dan Dialah sebaik-baik hakim.
Maka pergilah Abu Dzar menemui pusat-pusat kekuasaan dan gudang harta, dan dengan lisannya yang tajam dan benar merubah sikap mental mereka satu per satu.
Dalam beberapa hari saja tak ubahnya ia telah menjadi panji-panji yang di bawahnya bernaung rakyat banyak dan golongan pekerja, bahkan sampai di negeri yang jauh yang penduduknya selama ini belum pernah melihatnya.
Nama Abu Dzar bagaikan terbang ke sana, dan tak satu daerahpun yang dilaluinya, bahkan walau baru namanya yang sampai ke sana, menimbulkan rasa takut dan ngeri hati pihak penguasa dan golongan harta yang berlaku curang.
Seandainya penggerak hidup sederhana ini hendak mengambil suatu panji bagi diri pribadi dan gerakannya, maka lambang yang akan terpampang pada panji-panji itu tiada lain dari sebuah setrika dengan baranya yang merah menyala.
Sedang yang menjadi semboyan lagi yang selalu diulang-ulangnya setiap waktu dan tempat, dan diulang-ulang pula oleh para pengikutnya, seperti suatu lagu perjuangan:
“Beritakanlah kepada para penumpuk harta, yang menumpuk emas dan perak, mereka akan disetrika dengan setrika api neraka, menyetrika kening dan pinggang mereka di hari kiamat.”
Bersambung…