ChanelMuslim.com – Alergi susu sapi pada bayi sering terjadi saat bayi mengkonsumsi susu formula. Padahal ASI adalah makanan yang paling baik bagi bayi, namun ada kondisi tertentu saat susu formula terpaksa harus mengganti ASI. Biasanya hal ini disebabkan ASI dari dari sang Bunda tidak keluar atau sedikit.
Alergi adalah reaksi hipersensitifitas atau reaksi yang berlebihan yang dicetuskan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap suatu zat. Salah satu penyebabnya adalah alergi susu sapi.
Penyebab alergi bisa bermacam-macam, di antaranya adalah:
Faktor keturunan atau genetik
Menurut dr Rony Tamban, Sp.A., MSi,. Med. faktor genetik dapat berkonstribusi 40% terhadapa alergi pada anak. Ini bergantung pada siapa saja yang membawa gen alergi ini, bisa jadi kedua orang tuanya, atau salah satunya, atau saudara kandungnya.
Baca Juga: Waktu Tepat Untuk Memberi Susu Sapi Pada Bayi
Gejala-Gejala yang Timbul Saat Anak Alergi Susu Sapi
Terpapar bahan alergi
Alergi bisa datang langsung saat si kecil minum susu sapi atau dari ASI yang ia konsumsi. Bisa jadi ibunya minum susu sapi yang kemudian kandungan susu sapi tersebut mengalir lewat ASI yang diminum si kecil.
Hal ini tentu tidak hanya susu sapi, namun semua makanan atau minuman yang berpotensi menyebabkan alergi.
Faktor lainnya, misalnya: polusi udara, paparan asap rokok, binatang peliharaan atau karena cuaca.
Sedangkan untuk anak yang mengalami alergi akan menumbul salah satu dari dua gejala berikut ini:
Gejala-Gejala Alergi Susu Sapi
Ringan Sedang. Untuk yang masuk kategori ini bayi biasanya mengalami beberapa hal berikut:
- Regurgitasi atau gumoh, diare, sembelit, atau ada darah pada feses.
- Mengalami anemia, yang ditandai dengan kulit yang pucat.
- Mengalami dermatitis, yaitu kemerahan pada pipi atau pada badan-badan yang lain dan urtika, yaitu kemerahan hampir pada seluruh bagian tubuhnya.
- Mengalami batuk pilek dalam masa yang cukup sering.
- Kolik, bayi sering menangis dimalam hari padahal ia sudah minum tapi tidak BAB dan BAK.
Berat
- Bayi mengalami gagal tumbuh karena sering muntah, diare atau gumoh yang berulang.
- Anemia yang ditandai dengan keluarnya darah saat ia BAB.
- Dermatitis dan urtika yang ditandai dengan kemerahan yang berlebihan pada daerah pipi, kepala dan seluruh badan.
- Laringoedoema atau obstruksi bronkus, yaitu adanya sumbatan pada jalan nafas.
- Syok anafilaksis, yang mengakibatkan penurunan tekanan darah secara drastis sehingga aliran darah ke seluruh jaringan tubuh terganggu. Akibatnya, muncul gejala berupa sulit bernapas, bahkan penurunan kesadaran.
Nah itulah gejala-gejala yang harus orang tua perhatikan. Segera periksa ke dokter untuk mencegah terjadinya gejala-gejala di atas.