ChanelMuslim.com- Kalau ditanya mau nikah apa nggak? Jawabannya simpel: mau. Tapi kalau ditanya lagi, kapan? Jawabannya ternyata nggak gampang.
Semua yang lajang pasti ingin nikah. Ingin punya pasangan yang halal. Ingin punya anak. Ingin punya rumah sendiri. Ingin punya keluarga yang mandiri.
Tapi, kalau ditanya kapan nikahnya? Jawabannya ngilir ngidul, alias susah bin pelik. Ternyata, nggak gampang nentuin kapan. Jangankan tanggal dan bulannya. Tahunnya saja masih di awang-awang.
Di satu sisi, ada keinginan sekolah yang tinggi. Setinggi-tingginya. Supaya bisa punya banyak tambahan gelar di depan atau belakang nama asli.
Bangga kan kalau banyak gelar numpuk di nama kita. Mumpung masih muda, mumpung masih ada biaya, ngapain lagi kalau nggak mau sekolah yang tinggi.
Di sisi lain, ada juga soal karir. Perasaan, baru kemarin lulus kuliah. Ngapain buru-buru nikah. Sayang dong gelar sarjananya kalau nggak dimanfaatkan buat kerja.
Kalau sudah kerja, kan bisa nabung sebanyak-banyaknya. Lagian, kasihan juga kan ortu yang sudah habis-habisan biayain kuliah kalau nggak dibalas dengan bagi-bagi gajian buat mereka. Kapan lagi nyenangin ortu?
Pertanyaannya, mau sampai kapan siap nikahnya? Mau sampai gelar maksimal? Mau sampai tabungan segunung? Mau sampai eselon paling tinggi?
Lagi-lagi, jawaban kapannya masih gelap. Dalam hati kecil, ada perasaan berdosa kalau nikah ditunda-tunda. Sarjana sudah, gaji juga lumayan, calon sudah berderet antri. Mau apa lagi?
Iya sih, semua capaian itu memang masih standar. Sarjananya baru S1. Gajinya juga masih pas-pasan. Soal calon, kayaknya masih ragu apa mereka mau nerima saya apa adanya.
Tapi, banyak kok yang nikah sambil ngambil S2. Malah banyak yang masih repot kuliah di S1. Gaji juga masih sama-sama standar.
Iya, tapi kalau sudah punya momongan, apa semua yang mau dikejar itu bisa ke uber? Repot juga kan!
Jadi gimana, kapan siap nikahnya? Waduh, kayaknya mau merenung dulu deh beberapa hari. Semoga aja ketemu jawabannya. [Mh]