ChanelMuslim.com – Mesir telah mengizinkan hotel beroperasi dengan kapasitas penuh sambil memperhatikan langkah-langkah pencegahan virus corona yang ketat, seorang pejabat di Kementerian Pariwisata negara itu mengatakan pada hari Ahad lalu.
Baca juga: Hotel Tentrem Yogyakarta Siap Sambut Tamu dengan Perlindungan Ekstra
Asisten Menteri Abdel Fattah al-Asi mengatakan kepada Reuters bahwa keputusan tersebut sudah mulai berlaku.
Hotel-hotel Mesir telah beroperasi dengan kapasitas 70 persen sejak bulan Juli karena peraturan COVID-19.
Pariwisata Mesir menyumbang hingga 15 persen dari output nasional Mesir, dan merupakan sumber utama mata uang asing.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan pada hari Senin bahwa ia mengakhiri keadaan darurat di negara tersebut untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, tulis presiden dalam sebuah postingan Facebook.
Sebelumnya wisatawan akan dibatasi untuk menginap semalam di resor pantai di sepanjang Laut Merah dan Mediterania seperti Sharm El Sheikh, Dahab, dan Hurghada.
Beberapa akomodasi di Mesir telah dibuka bagi wisatawan domestik pada 1 Juni 2020. Hotel-hotel harus menerima sertifikat keselamatan kebersihan yang disetujui pemerintah, sebelum mereka menyambut kembali para tamu.
Tidak hanya itu, mereka diizinkan untuk beroperasi hanya dengan kapasitas tampung 50 persen.
Minister of Tourism and Antiquities juga mengumumkan, delapan situs arkeologi akan dibuka kembali.
Beberapa situs yang dimaksud adalah Piramida Giza, Museum Mesir di Tahrir Square di Kairo, Kompleks Kuil Karnak, dan Abu Simbel yang sudah ditutup sejak Maret 2020.
Demi memikat wisatawan untuk berkunjung, Pemerintah Mesir telah menghapus kebutuhan turis visa bagi pengunjung ke “touristic governorates” negara tersebut hingga akhir Oktober.
Sementara situs budaya lain akan secara bertahap dibuka kembali di kemudian hari.
Pada 2020 Grand Egyptian Museum, juga dikenal dengan Museum Giza, seharusnya dibuka. Namun, mereka mendorong tanggal pembukaan hingga 2021.[ah/reuters]