ChanelMuslim.com – “Mi, kata ibunya Zahra.” Lanjutan. Memang begitu, sering kali kita jadi riya karena kita ingin membela diri. Haha.
Nggak dapat deh amalan yang satu itu. Lalu aku teruskan dalam hati, mana mungkin aku nggak berpikir, nggak kerja siang malam tapi bisa memberikan gaji bagi 360 orang staff dan guru tepat pada waktunya? Beras buat banyak orang? Kalau aku cuma leyeh-leyeh nikmati pemandangan di Australia.
Ini bukan bab riya. Ini bab klarifikasi agar mencegah orang dari suudzhon. Membela diri lagi dengan risiko hilang pahala.
“Atau… teman-teman Syifa yang ibunya ikut pengajian Ummi, nggak usah datang ke rumah deh,” cuma dalam hati, tapi saya juga lebih senang teman Syifa main ke rumah daripada Syifa yang ke rumah mereka.
“Yaa, siih Mi, tapi kan mereka paling senang main ke rumah kita karena Ummi nggak rese. Ummi juga ustazah, jadi ibunya percaya. Selain itu, Ummi juga suka bikinin makanan yang enak-enak. Ummi juga baik suka mengantar mereka pulang kalau ibunya telat jemput.”
“Ummi juga suka kasih hadiah yang lucu-lucu. Apalagi si Salma, dapat uang jajan dari Ummi banyak banget katanya, ‘Ohh my God, Oh My God are you sure? Oh My God!’” Aku tersenyum kecil membayangkan ekspresi teman-teman Syifa.
Baca juga: Mi, Kata Ibunya Zahra
What is the result
Itulah Syifa, orang sering kali hanya berpikir dari apa yang mereka lihat. Tidak berpikir dari ‘what is the result’. Apa yang mereka dapat.
SMS Syifa di malam hari, “Mi, memang repot ya jadi ustazah harus baik terus di mata orang banyak. Mereka juga menanyakan kenapa Syifa tinggal sendirian dan Umminya bolak-balik terus, tapi Syifa sudah nggak peduli sama apa kata orang. Karena keluarga kita memang aneh, nggak kayak orang-orang pada umumnya. Sabar ya Mi.”
Tiba-tiba aku jadi ingat nasihat zaman dulu. Ghurabaa’, Ghurabaa’, Ghurabaa’, Ghurabaa’, li wa laa ghairillaahi nahnil jibaa, Ghurabaa- war haa tadhainaa syi’aaran lil hayaah.
Yaa demikianlah pemirsa, derita sang ustazah dengan putrinya. Hidup di negeri orang dan harus bolak-balik Jakarta-Perth untuk dakwah dan membiayai sebuah proses dakwah, yang semuanya penting. Tak semudah yang dikira orang.
Hikmah dari cerita
Ibrah;
1. Kadang-kadang kita terpaksa harus riya untuk klarifikasi.
2. Kalau mereka tak paham, mereka anggap kita ini aneh dan memang aneh unusual.
3. Kadang-kadang kita harus jaga sikap karena kita dilihat dan dicontoh orang. Hmm, yaaa… begitu deh.
Perth hujan. Jemuran basah. Lagi berpikir kenapa hidupku kayak gini yaa? Haha.
15 Maret 2015. Hamazah! ALLAHU AKBAR!
Dari Abi Hurairah dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasing.'”(HR. Muslim)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: