ChanelMuslim.com – Pernah gak sih kalian merasa bahwa hidup ini membingungkan, seperti berada di panggung sandiwara? Terkadang bahagia, belum lama lagi kamu akan merasa sedih.
Kamu juga akan merasakan tentram, damai dan aman tapi tak lama kemudian mucul rasa takut, khawatir, marah dan lain-lain.
Ternyata Allah SWT telah menyebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 64 terkait hakikat dunia ini
وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ لَهِىَ ٱلْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُون
Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.
Dalam tafsir asy-Sya’rawi, kehidupan ini menurut pandangan kita nyata dan terus bergerak. Dua hal ini merupakan sifat kehidupan, oleh karena itu saat tidak ada lagi pergerakan ia akan lenyap dan mati.
Artinya kehidupan ini fana dan layaknya sandiwara ia akan menemui episode akhir. Kesenangan tidak akan abadi di dunia ini, begitupun kesedihan tidak akan abadi pula.
Baca Juga: Menginfakkan Harta dengan Cara yang Baik, Tafsir Al-Baqarah Ayat 195
Hidup Ini Panggung Sandiwara, Tafsir Al-Ankabut Ayat 64
Kehidupan atau al-hayah (الْحَيَاةُ ) memiliki 3 sifat: dunya (دنيا), lahwun (لهو), dan la’ibun (لعب).
Sifat yang pertama adalah dunya (دنيا).
Dunya dalam bahasa arab artinya dekat atau rendah, lawannya ‘ulya yaitu tinggi atau jauh. Kata dunya ini sering disematkan dengan kata hayah atau kehidupan.
Kita sering berkata “kehidupan dunia” dalam bahasa arab hayaatud dunyaa. Kehidupan dunia ini rendah dalam arti hina dan penuh dengan ketidakpastian. Sesuatu yang tidak pasti, tentu akan lenyap.
Sedangkan kehidupan akhirat adalah kehidupan yang paling memikat karena kedudukannya yang tinggi (‘ulya). Karena begitu memikatnya kita sampai harus bersusah payah untuk meraihnya.
Oleh karena itu ia diberi sifat dalam ayat ini dengan hayawaan (ٱلْحَيَوَانُ)
Hayawaana (ٱلْحَيَوَانُ) adalah bentuk hiperbola dari hayah (الْحَيَاةُ) artinya ia bukan kehidupan biasa tapi kehidupan yang luar biasa atau yang sesungguhnya.
Sifat kedua yaitu lahwun (لهو)
Lahwun artinya senda gurau yang bertujuan untuk menghibur diri. Dan ini bersifat sementara karena pada dasarkanya senda gurau hadir karena manusia telah penat dalam aktivitas kehidupan.
Di samping itu, ia layaknya sandiwara yaitu kesenangan yang bersifat sementara, dan akan berakhir tergantung pada alur cerita yang dijalankan oleh manusia itu sendiri.
Sifat ketiga yaitu la’ibun (لعب)
La’ibun artinya permainan, sebagaimana lahwun ia bertujuan untuk kesenangan dan menghibur diri. La’ibun ini juga cenderung pada kesenangan yang bersifat batil. Ia menjerumuskan pelakunya pada kesesatan dan kebahagiaan yang sementara.
Sedangkan lahwun tadi cenderung pada kesenangan untuk berpaling pada kebenaran. Ia mengetahui kebenaran tapi ia lebih menyukai untuk membangkang dari kebenaran.
Penyebutan kehidupan dunia dalam ayat ini diikuti kehidupan akhirat sebagai isyarat bahwa yang kita lakukan di dunia akan berdampak pada kehidupan kita di akhirat.
(وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ لَهِىَ ٱلْحَيَوَانُ)
Oleh sebab itu, cara merespon segala hal negatif di dunia adalah dengan mengikuti aturan yang telah Allah tetapkan agar apa yang kita lakukan berdampak pada kehidupan akhirat kita, sebagaimana firman-Nya:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَجِيبُوا۟ لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ ٱلْمَرْءِ وَقَلْبِهِۦ وَأَنَّهُۥٓ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan.
Ayat diatas memberi makna yang cukup dalam, apa maksud Allah dan Rasul menyeru kita kepada sesuatu yang memberi kehidupan padahal kita sendiri sudah hidup?
Jawabannya, sesuatu yang dimaksud disini adalah Islam. Karena Islamlah yang bisa menghidupkan kita hingga akhirat. Amalan yang kita lakukan karena Allah akan menembus hingga kehidupan akhirat, dan membawa kebahagiaan abadi. [Ln]