ChanelMuslim.com – Dalam kitab Fath al-Bahr, Ibnu Hajar rahimahullah menulis, “Dalam kitab asy-Syifa’ dicatat bahwa orang-orang Arab dahulu memuja-muja orang yang menikahi banyak wanita. Menurut mereka, hal itu adalah bukti kejantanan seseorang…” hingga kalimat, “… banyak istri tidak membuat beliau lupa beribadah, melainkan justru makin meningkatkan ibadah dengan menjaga mereka, menunaikan hak-hak mereka, mendidik dan membimbing mereka…”
Berikut hikmah Rasulullah menikahi banyak wanita yang dilansir dari buku “Bekal Pernikahan karya Syaikh Mahmud Al-Mushri.”
Pertama: Agar orang yang mengetahui kondisi internal beliau makin banyak sehingga menolak anggapan kaum Musyrikin yang menyatakan bahwa beliau adalah penyihir dan sebagainya.
Ke Dua: Agar banyak kabilah Arab yang mendapat karunia hubungan kekerabatan dengan beliau.
Ke Tiga: Untuk memperbanyak keluarga dari pihak istri-istrinya sehingga makin banyaklah pendukung dan penolongnya dalam melawan musuh.
Baca Juga: Menikah Dengan Mantan Istri Bapak (Tafsir An-Nisaa’: 22)
Hikmah Rasul Menikahi Banyak Wanita
Ke Empat: Untuk mentransfer hukum syar’i yang tidak bisa diketahui oleh kaum lelaki, sebab biasanya masalah-masalah yang berhubungan dengan rumah tangga tidak bisa dilihat oleh orang luar.
Ke Lima: Agar bangsa Arab mengetahui kebaikan dan keagungan akhlak beliau. Saat Ummu Habibah dinikahi oleh Rasulullah, ayahnya enggan menerima beliau. Sementara itu, Shafiyah dinikahi beliau sepeninggal ayah, paman, dan suaminya.
Jika akhlaq beliau tidak sempurna, tentu ke dua Ummul Mukminin itu menolak dinikahi. Kenyataannya, beliau justru menjadi orang yang paling dicintai oleh keduanya melebih keluarga mereka sendiri.
Ke Enam: Menepis anggapan bahwa beliau banyak berjima’, tidak banyak makan dan minum dan banyak berpuasa. Rasulullah sendiri memerintahkan orang tidak sanggup menikah untuk berpuasa.
Beliau mengisyaratkan bahwa banyak berpuasa dapat mengurai syahwat. Dengan demikian, anggapan tentang kebiasaan beliau ini tertepis.