ChanelMuslim.com – Setelah menerima dakwah Islam dan belajar agama Islam kepada Rasulullah di Mekkah. Ath-Thufail Bin Amr Ad-Duasi kembali pulang kepada kaumnya, karena ia adalah seorang pemimpin suku Daus.
Saat kembali, Thufail disambut oleh kaumnya yang itu masih menyembah berhala, bertembaran berhala-hala itu diletakkan di tengah-tengan alun-alun. Namun, ath-Thufail justru berkata kepada kaumnya, “Mulai sekarang aku bukan lagi pemimpin kalian, maka pilihlah pemimpin kalian.”
Kaumnya pun terkejut, “Ada apa denganmu? Apa masalahmu setelah pulang berhaji (kepad berhala) dari Mekkah?”
“Karena aku sudah tidak meyakini apa yang kalian yakini, dan aku sudah menyakini sesuatu yang belum kalian yakini, aku datang dengan agama yang baru yang mungkin tidak kalian sukai.”
Baca Juga:Kisah Masuk Islamnya Ath-Thufail bin Amr Ad-Dausi
Dakwah Ath-Thufail Bin Amr Ad-Duasi Kepada Kaumnya
“Apakah karena agama yang baru itu kami akan kehilangan pemimpin yang jujur dan kami percaya? Kalau begitu kami juga akan meyakini sebagai mana yang engkau yakini.” ucap kaumnya.
“Tidak perlu, jika memang kalian tidak ingin beriman, maka tidak ada paksaan bagi kalian” jawan Thufail.
“Tapi engkau harus tetap menjadi pemimpin kami.”
“Aku baru mau menjadi pemimpin kalian, jika kalian mau beriman sebagaimana aku beriman.”
“Jika seperti itu, tidak masalah. Kami akan beriman sebagaimana engkau beriman.”
Maka mulai saat itu, penduduk kampung Daus banyak yang masuk Islam.
Iapun kembali ke rumahnya dan bertemu dengan istrinya. Ia mengatakan kepada istrinya “Kita sudah tidak berhubungan lagi. Aku bukan mulikmu dan engkau bukan milikku.”
Istrinyapun kaget, “Mengapa demikian? Demi ibu dan bapakku.” Thufail menjawab, “Islam telah memisahkan antara kita. Aku masuk Islam dan mengikuti agama Muhammad Saw.”
Thufailpun menyuruh istrinya untuk tetap tinggal di rumahnya dengan tetap memberikan kebutuhan untuknya dan anak-anaknya, “Tapi engkau tidak perlu khawatir, aku akan tetap memenuhi kebutuhanmu dan kebutuhan anak-anak” kata Thufail.
Namun istrinya tidak menginginkan itu, ia berkata “Tidak demi Allah, aku tidak mau semua harta ini, aku ingin tetap menjadi istrimu.”
“Kalau begitu engkau harus harus beriman sebagai mana aku beriman” ucap Thufail. Hingga akhirnya seluruh keluarganya dan seluruh kaumnnya beriman dan masuk Islam.
Itulah Thufail seseorang yang memiliki kedudukan dan kepercayaan di masa Jahuliyyah. Hingga saat masuk Islampun ia bisa meyakinkan kaumnya tentang Islam. [Ln]