Chanelmuslim.com – Jika kita ingin menyaksikan kecerdikan dan sikap tanggap Amru bin Ash, maka kita bisa melihat di peristiwa yang dialaminya bersama komandan benteng Babilonia, di tengah peperangan melawan pasukan Romawi di Mesir. Atau, menurut versi lain, peristiwa ini terjadi di Perang Yarmuk, di Syam, saat berhadapan dengan arthabon Romawi.
Yakni, ketika ia diundang oleh komandan benteng atau oleh arthabon untuk berunding. Namun, komandan Romawi telah menyuruh beberapa anak buahnya untuk meng-gulingkan batu besar ke atas kepalanya sewaktu ia hendak pulang -meninggalkan benteng itu. Semuanya dipersiapkan dengan matang agar kematian Amru tidak terelakkan.
Baca Juga: Amru bin Ash Sang Pembesar Mesir (2)
Kecerdikan Amru bin Ash Menghadapi Komandan Romawi
Amru memenuhi undangan itu. la masuk tanpa ada kecurigaan sedikit pun. Dialog pun berlangsung dengan hangat.
Saat ia hendak keluar benteng, ia melihat ada gerakan mencurigakan di atas pagar benteng. Sikap tanggapnya langsung bereaksi cepat. la mengambil sikap yang sangat mengagumkan.
la kembali melangkahkan kakinya dengan tenang ke arah sang komandan, seperti tidak terjadi apa-apa.
la menemui sang komandan dan berkata, “Aku ada ide yang ingin kusampaikan kepadamu. Di tempatku sekarang terdapat sekelompok sahabat Nabi yang masuk Islam dimasa-masa awal. Mereka menjadi rujukan keputusan Khalifah Umar. Mereka selalu berada di barisan terdepan dalam setiap pasukan yang dikirim oleh Khalifah. Aku ingin membawa mereka kepadamu agar mereka mendengarkan apa yang telah kudengar darimu. Sehingga, permasalahannya menjadi jelas seperti yang kupahami. ”
Komandan Romawi itu memahami bahwa Amru yang bodoh itu telah memberinya kesempatan yang tidak akan datang dua kali. Kalau begitu, ia harus menyetujui pendapatnya. Jika nanti ia kembali dengan sekelompok tokoh sahabat terbaik itu, ia akan membunuh mereka semua, daripada hanya membunuh Amru.
Tanpa sepengetahuan Amru, sang komandan membatalkan rencana jahat yang dipersiapkan untuk membunuhnya.
la melepas kepergian Amru dan menjabat tangannya dengan hangat. Sang ahli muslihat Arab meninggalkan benteng musuh dengan senyum tersungging di bibirnya.
Keesokan harinya, Amru kembali ke benteng musuh, membawa seluruh pasukannya. la berada di punggung kudanya yang meringkik keras seakan mengejek kebodohan sang komandan musuh. Memang, kuda itu tahu banyak tentang kecerdikan tuannya.
Sumber : Biografi 60 Sahabat Nabi, Penerbit Al Ithishom