ChanelMuslim.com – Kisah wanita mandul yang tidak memilih childfree ini terjadi pada zaman Nabi Musa as. Ketika itu, Nabi Musa telah dikenal sebagai utusan Allah subhanahu wa ta’ala. Sebagai utusan Allah, Nabi Musa dapat berkomunikasi dengan Allah.
Komunikasi tersebut, salah satunya bisa terjadi melalui doa-doa yang dipanjatkan Nabi Musa as. Sehingga banyak orang yang datang kepada Nabi untuk minta didoakan.
Keinginan Wanita Mandul
Kemudian, pada suatu hari, seorang wanita mandul menemui Nabi. Ia menceritakan kemandulannya lalu meminta Nabi untuk berdoa kepada Allah agar ia bisa memiliki anak.
“Wahai Nabi Musa, aku sudah lama menikah. Tetapi aku tidak kunjung dikaruniai anak. Tolonglah sampaikan keinginanku untuk punya anak kepada Allah,” kata wanita mandul itu.
Baca juga: Kisah Abu Dzar Al-Ghifari yang Berani Menyatakan Keislamannya
Lalu Nabi berdoa kepada Allah setelah wanita itu pulang, “Ya Allah, hari ini ada seorang perempuan yang datang padaku dan berharap untuk memiliki anak.”
Namun, Allah menjawab bahwa wanita tersebut sudah ditakdirkan mandul. Ia tidak bisa memiliki anak untuk selamanya. Dan, tidak ada seorang pun anak yang akan lahir dari rahimnya.
Beberapa hari selanjutnya, wanita mandul itu datang lagi untuk menemui Nabi. Ia mempertanyakan apakah keinginannya untuk memiliki anak sudah disampaikan atau belum kepada Allah. Nabi Musa menjawab sesuai dengan apa yang difirmankan Allah kepadanya.
Jelas, wanita mandul itu kecewa lalu ia meminta agar Nabi berdoa sekali lagi pada Allah subhanahu wa ta’ala supaya dirinya bisa memiliki anak. Nabi Musa berdoa lagi kepada Allah untuk wanita mandul tersebut agar bisa memiliki anak.
Berkat Doa
Di beberapa waktu kemudian, wanita madul tidak lagi mengunjungi Nabi. Hingga pada akhirnya, wanita mandul kembali menemui Nabi dengan menggendong seorang anak.
Ia mengatakan bahwa anak dalam gendongannya adalah anaknya. Hal ini membuat Nabi terkejut. Lalu Nabi bertanya kepada Allah tentang perkara tersebut.
Allah berfirman, “Wahai Musa, hamba-Ku ini tidak henti-hentinya berdoa dengan memanggil namaku. Ia berdoa, lalu Aku tentukan dia mandul, ia berdoa, lalu Aku tentukan ia mandul, ia berdoa lagi dan Aku tentukan tetap mandul. Kemudian ia berdoa terus menerus sambil memuji-Ku. Maka akhirnya Aku kabulkan doanya karena kasih sayangku lebih dar ketentuanku.”
[Wnd]