ChanelMuslim.com- Inilah cerita pendakian gunung Elbrus dan Fuji yang dilakukan oleh dua pendaki asal Pekalongan pada Agustus 2011. Ekspedisi itu dilakukan bersama para pendaki asal Banjarnegara, Jateng, Marifah (perempuan) dan Manikmaya Waskitojati (laki-laki) dengan menggunakan jasa tour operator lokal bernama Alpindustria.
Baca Juga: Khansa, Pendaki Cilik Keluarga Petualang Muslim Sampai Puncak Kilimanjaro
Cerita Pendakian Gunung Elbrus dan Fuji
Miftakhul Ulum dan Sukma Muhammad Rizqi S. membagikan pengalaman mendaki gunung di luar negeri via Zoom dalam acara bertajuk Road Webinar Cabin Adventure “Spirit Pendakian Gunung Elbrus & Gunung Fuji”, Ahad (22/8/2021).
Baca Juga : Pegunungan Shada, Objek Wisata Populer di Arab Saudi
Ulum sebagai pembicara pertama dalam webinar sharing session tersebut menjelaskan perjalanannya mulai dari Tanah Air dengan penerbangan dari Bandara Ahmad Yani Semarang ke Jakarta pada tanggal 8 Agustus 2011.
Selanjutnya transit di Bandara Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), baru kemudian ke Moscow, Rusia dan tiba di Bandara Domodedovo, Moscow (9/8).
Keesokan harinya (10/8), mereka bertemu dengan Dubes di KBRI di Moscow dan sempat mampir ke ikon landmark kota Moscow.
Berikutnya mereka melakukan meeting dengan guide, dilanjutkan dengan menyewa alat pendakian antara lain sepatu gunung es pada (11/8).
Hari berikutnya (12/8) mereka melakukan perjalanan ke Basecamp Emanuel’s Glade yang berada di ketinggian 2.600 Mdpl untuk beraklimatisasi di sekitar basecamp.
Keesokan harinya (13/8) mereka melakukan aklimatisasi ke Moraine Camp 2.600 Mdpl ke 3.500 Mdpl. Di perjalanan mereka sempat berfoto di Icon Batu Jamur dan melihat Yak (hewan sejenis kerbau berbulu lebat) yang digunakan untuk porter barang dan tenda.
“Moraine Camp itu batas gletser camp porter dan emergency. Setelah aklimatisasi kemudian kami kembali lagi ke basecamp,” terang Ulum.
Hari berikutnya (14/8) mereka mendaki ke Moraine Camp 2.600 Mdpl ke 3.500 Mdpl.
“Inilah pertama kali kami menginjakkan kaki di salju Elbrus. Kami menggunakan sepatu double boots dan tak lupa membawa telepon satelit,” ungkap Ulum.
Mereka mendirikan camp di sana. Supaya aman dari angin, mereka menumpuk batu di sekeliling tenda.
Keesokan harinya (15/8) mereka melakukan aklimatisasi ke High Camp dengan menggunakan peralatan pendakian gunung es.
“Teknik jalan yang kami gunakan moving together, crampon, ice axe, goggles, lalu kembali ke Middle Camp,” terangnya lagi.
Selanjutnya melakukan pendakian ke Lenz Rock High Camp yang berketinggian 4.500 Mdpl (16/8).
“Saya sempat terperosok ke crevasse dan dihantam badai salju,” beber Ulum.
Di Lenz Rock High Camp mereka menginap di tenda yang terpasang di atas salju dengan
suhu minus 15 Celsius.
Keesokan harinya mereka summits attack ke Puncak Elbrus 5.642 Mdpl, tepat tanggal 17 Agustus 2011 sore.
“Di atapnya Eropa ini, kami berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih, lalu turun ke High Camp dan Middle Camp. Keesokan harinya, tanggal 18 Agustus kami turun ke basecamp dengan selamat dan kondisi sehat,” terang Ulum.
Dalam kesempatan itu, Ulum menceritakan hal-hal unik yang ditemukan saat pendakian dan juga persiapan sebelum pendakian Elbrus.
Baca Juga : 5 Hal yang Wajib Dipesiapkan saat Mendaki Gunung Fuji Jepang
Pendakian Gunung Fuji
Sementara itu, Sukma Muhammad Rizqi S. yang berhasil menggapai puncak Gunung Fuji di Jepang pada Agustus tahun 2016.
Dalam paparannya sebagai pembicara kedua, di awal Sukma menjelaskan profil negara Jepang dan Gunung Fuji.
Gunung Fuji yang berketinggian 3.776 Mdpl merupakan salah satu ikon alam terkenal dari negara Jepang, tepatnya di kawasan Taman Nasional Fuji Hakone Izu, Prefektur Shizuoka dan Yamanashi.
Menurutnya gunung yang sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada tahun 2013 itu memiliki 4 rute pendakian yaitu Rute Yoshida dan Kawaguchiko, Subashiri, Gotenba, dan Rute Fujinomiya.
“Adapun wisata sekitar gunung ada Danau Kawaguchi, Yamanaka, Sai, Motosu, Shoji, Hutan Aokigahara, situs, dan kuil,” jelasnya.
Sukma juga menjelaskan tata tertib mendaki gunung yang terakhir meletus tahun 1707 ini antara lain tidak memetik tumbuhan dan mengambil binatang serta tidak membawa pulang batu vulkanik atau batu lava.
“Pendaki wajib membawa pulang sampah pribadi, tidak mengotori fasilitas publik seperti toilet umum, tidak mencoret-coret, dan tidak mendirikan tenda dan api unggun,” ungkapnya.
Dalam paparannya yang berjudul Spirit Pendakian Gunung Fuji, Sukma juga tak lupa menjelaskan persiapan mendaki Gunung Fuji, pembiayaan, pengenalan medan dan lokasi, pengalaman pendakian, kegiatan selama pendakian seperti seremoni peringatan HUT ke-71 RI serta teknik pendakian berikut tipsnya.
“Bawa air minum yang banyak, cuaca di Gunung Fuji mudah berubah. Hindari minum es,” tutupnya.
Nah, Sahabat Muslim, berani mencoba berpetualang mendaki gunung di luar negeri? Jangan lupa bagikan ceritanya ke ChanelMuslim Wisata ya.[wmh]
sumber: http://travelplusindonesia.blogspot.com/2021/08/dua-pendaki-pekalongan-berbagi.html