ChanelMuslim.com – Mengingat momen pembakaran Masjid Al Aqsa berlanjut dengan api berkobar selama tiga jam dan sudah membakar hingga mencapai jendela yang tepat berada di bawah kubah, sebelum akhirnya api berhasil dipadamkan.
Meski demikian, padamnya api tidak memadamkan kemarahan penduduk Palestina. Demonstrasi pun terjadi untuk mengecam tindakan Zionis yang telah membakar masjid suci ketiga bagi umat muslim tersebut.
Baca Juga: Mengingat Momen Pembakaran Masjid Al Aqsa 52 Tahun Lalu (1)
Akibat Pembakaran Masjid Al Aqsa
Guna mengatasinya, tentara Zionis Israel kemudian memblokir seluruh akses menuju Masjid Al-Aqsha. Akibatnya, keesokan harinya salat Jumat tidak dapat dilaksanakan di Masjid Al-Aqsha yang mana hal tersebut merupakan kejadian pertama sejak masjid suci ini didirikan.
Pembakaran Masjid Al-Aqsa pada 1969 tersebut bukanlah tindakan terakhir yang dilakukan Zionis untuk mengusir umat Islam. Pada 12 Januari 2021, Zionis melakukan Yahudinisasi di kompleks Masjid Al-Aqsa. Zionis Israel berusaha mengklaim kawasan Al-Buraq dengan dalih mereka sedang melakukan renovasi dan penggalian.
Al-Buraq adalah nama yang digunakan umat muslim untuk menyebut Tembok Barat yang merupakan tempat Nabi Muhammad SAW mengikat Buraq dalam perjalanannya ke Al Quds sebelum naik ke langit.
Tindakan ini kemudian mendapat kecaman dari Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina dan meminta agar Dewan Keamanan PBB melaksanakan tanggung jawabnya untuk menghentikan penggalian yang dilakukan Zionis Israel di kawasan Al-Buraq.
Komite Kepresidenan Tinggi Urusan Gereja di Palestina juga memperingatkan bahwa tindakan Yahudinisasi merupakan bahaya yang menargetkan identitas, sejarah, dan fitur Kota Tua Al Quds Timur.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri Yordania, melalui juru bicaranya, Daifallah Al-Fayez, juga menyerukan agar Zionis Israel segera menghentikan pekerjaan yang mereka lakukan di Tembok Al-Buraq.
Baca Juga: Ayam Mandi Bermunculan di Jalur Gaza Pertanda Ramadan di Depan Mata
Perkataan Perdana Menteri Israel
Dilansir channel telegram Generasi Shalahuddin, tepat setelah pembakaran terjadi pada tahun 1969, Perdana Menteri Israel, Golda Meir mengaku tak bisa tidur. Ia ketakutan apabila Umat Islam marah dan menghancurkan Israel.
Namun, ketika ia bangun, ia melihat bahwa dunia Islam diam saja. Muncullah kalimat Golda Meir yang diabadikan dalam banyak buku sejarah sebagai tamparan keras bagi Kaum Muslimin.
“Aku tak bisa tidur di hari ketika Al-Aqsa terbakar. Aku mengira bahwa hari itu israel akan musnah. Namun ketika aku menjumpai pagi, aku sadar ternyata umat Islam sedang tidur penuh lelap.” [Cms]