Chanelmuslim.com – Mainan konvensional bisa mengaktifkan seluruh tubuh anak. Anak tak hanya ‘cerdas’ secara fisik tetapi juga psikologis, emosional, dan sosial saat bermain dengan mainan yang kerap dianggap ‘jadul’.
Seiring berkembangnya teknologi, gadget juga kerap digunakan anak-anak. Untuk urusan main pun, mainan konvensional seperti mobil-mobilan, masak-masakan, atau balok bisa saja dianggap ‘jadul’ karena tak secanggih gadget.
Saat bermain gadget, umumnya anak akan menggunakan beberapa jari saja atau sekadar menyentuh layar gadget. Padahal, jika anak memainkan mainan konvensional, itu bisa mengaktifkan seluruh tubuhnya. Demikian disampaikan psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani, MPsi. Anak juga tak hanya ‘cerdas’ secara fisik tetapi juga psikologis, emosional, dan sosial.
“Misal main mobil di tablet kan narik garis njalanin mobilnya, cuma pake telunjuk tuh. Tapi saat main mobil-mobilan yang real, dipegang, dan itu mengaktifkan sensori perabaan. Anak bisa merasakan roda bergeser di telapak tangan. Atau mobil-mobilan dijalani di punggungnya itu kan menstimulasi sensitivitasnya secara taktil,” tutur Nina.
Hal itu ia sampaikan di sela-sela Media Gathering Mattel Senangnya Berbagi di Omah Sendok Resto, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (3/6/2016). Contoh lain, saat anak main mobil-mobilan, ia tidak hanya berada di satu tempat saja tetapi berputar ke seluruh ruangan. Selain itu, stimulasi kognitif pun bisa ia dapatkan.
Saat membelokkan mobil mainannya misalkan, anak tahu bahwa membelokkan mobil tidak langsung ‘patah’ begitu saja tetapi ada proses mobil perlu maju sedikit kemudian berbelok. Dikatakan Nina, pelajaran seperti itu bisa bermanfaat saat nanti anak belajar mengemudi.
“Secara emosional, mainan bisa mengeluarkan energi positif dan membuang energi negatif. Kadang anak saat marah perlu mengeluarkan energi negatif salah satunya dengan membanting mainan. Tapi, bisa diarahkan dia membanting di kasur biar mainannya nggak cepat rusak,” tutur ibu dua anak ini.
Manfaat sosial, dengan mainan konvensional anak juga bisa berbagi dan bersosialisasi dengan temannya. Misalnya, saat main masak-masakan anak bisa bermain peran dan berinteraksi dengan teman. Saat bermain barbie, mereka bisa bertukar pakaian atau sepatu misalnya, dan di situlah anak sudah bersosialisasi.(ind/dethealth)